Wakil Ketua IV Minta PMK pada Hewan Ternak Tak Dianggap Enteng

0
472
Reporter: Rommy Yudhistira

Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Ermarini mendesak pihak yang berwenang bertindak cepat menangani wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada hewan ternak. Soalnya, masalah PMK tidak bisa dinilai enteng karena Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dinyatakan bebas dari wabah penyakit ternak itu.

“Kita punya pengalaman buruk terkena wabah PMK dan triliun rupaih bahkan kerugiannya. Kalau dibiarkan atau kalau tidak ditangani secara serius tentu akan menjadi masalah yang sangat besar,” kata Anggia dalam keterangan resminya, Kamis (12/5).

Anggia mengatakan, perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk melokalisir wabah tersebut. Cepatnya penyebaran wabah PMK, juga menjadi perhatian khusus yang dinilai harus segera ditangani dengan memperketat lalu lintas ternak termasuk menjaga kebersihan alat perawatan ternak dan turunannya.

“Baik itu pakan, segala bentuk yang berkaitan dengan atau berhubungan dengan ternak yang terpapar oleh wabah ini harus dihentikan, harus diisolasi, harus dimusnahkan,” ujar Anggia.

Dalam kesempatan itu, Anggia mengapresiasi upaya dan strategi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani wabah PMK. Di sisi lain, Anggia mendorong Kementan untuk melibatkan lembaga atau stakeholders lain dalam memerangi wabah PMK tersebut.

Baca Juga :   Anggota Komisi XI Ini Pastikan Belum Ada Nama Calon Gubernur BI dari Jokowi

“Saya sangat apresiasi temen-temen dari Kementan sudah melakukan itu. Tetapi yang lebih yang lebih penting lagi bagaimana pelaksanaan di daerah. Penting untuk melibatkan lembaga atau unit yang lain. Kepolisian misalnya atau pemerintah daerah, tentu sangat berperan di situ,” tutur Anggia.

Sebelumnya, Kementan menyatakan bahwa 6 kabupaten di 2 provinsi Indonesia terjangkit wabah PMK pada hewan ternak. Adapun wilayah tersebut meliputi Provinsi Aceh sebanyak 2 kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur. Sedangkan 4 kabupaten lainnya yaitu Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto di Jawa Timur.

Data Kementan menunjukkan, jumlah kasus yang terinfeksi PMK di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan tingkat kasus kematian mencapai 1,5%. Sementara itu, untuk wilayah Aceh sebanyak 2.226 ekor dengan kasus kematian 1 ekor.

 

 

Leave a reply

Iconomics