Wakil Ketua DPR Ajak Masyarakat Bijak Bermedia Sosial, Hindari Polarisasi

Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus mengajak masyarakat bersama-sama memerangi berita bohong di media sosial yang dinilai sebagai sumber polarisasi, terutama ketika mendekati tahun politik. Masyarakat diharapkan menjadi motor dan agen mensosialisasikan soal bermedia sosial.

“Sosialisasikan kepada lingkungan keluarga, tetangga, lingkungan kerja, sehingga masyarakat betul-betul paham ketika bermedia sosial,” kata Lodewijk dalam diskusi virtual, Senin (8/8).

Lodewijk menuturkan, sebagaimana dalam pemilu sebelumnya, media sosial menjadi sarana penyebaran berita-berita bohong yang dapat menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat. Itu pernah terjadi pada Pemilu 2014, kemudian dipertajam pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan terus berlanjut ke Pemilu 2019.

“Mungkin kita dengar cerita cebong dan kampret, itu suatu bentuk bagaimana politik identitas berkembang di Indonesia, kemudian terpolarisasi, terutama agama, sehingga keluarlah istilah tersebut,” ujar Lodewijk.

Karena itu, kata Lodewijk, masyarakat diharapkan bijak bermedia sosial, dan pintar dalam menyaring informasi yang beredar, serta mampu memilah informasi yang ingin dibagikan kepada publik. Juga harus cerdas dalam menyaring dan membagikan informasi.

“Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya isu negatif seperti polarisasi di masyarakat, politik identitas, dan politik aliran,” kata Lodewijk.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum telah membuka pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2024 pada 1 Agustus 2022 dan ditutup pada 14 Agustus 2022. Tahapan ini merupakan pintu untuk menjadi peserta pada pesta demokrasi 2024.

Seperti yang disampaikan KPU, tercatat 14 parpol sudah mendaftar. Dari jumlah itu, 10 partai dinyatakan dokumen pendaftarannya lengkap, sedangkan 4 partai lagi belum lengkap.