Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo Tertinggi dan Gambarkan Peta Capres 2024

Hasil survei Poltracking Indonesia soal elektabilitas calon presiden yang akan bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menempatkan Prabowo Subianto di urutan teratas dengan 33%. Selanjutnya, Ganjar Pranowo menempat posisi kedua dengan 31,1%.

Sementara posisi ketiga, kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR, Anies Baswedan pada posisi ketiga dengan 22,4%. Sedangkan sebanyak 13,5% responden memilih tidak tahu/tidak jawab.

“Ini artinya Prabowo dan Ganjar terpaut tipis. Bahkan di dalam rentang margin of error, selisih hanya 1,9%. Sementara margin of error kita dalam survei ini 29%. Anies terpaut melampaui margin of error, tapi tidak juga terlalu jauh sebenarnya dalam konteks pemilu masih berlangsung masih cukup waktu hampir 10 bulan ke depan. Ini adalah peta 3 capres,” kata Hanta dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Hanta mengatakan, dari sisi tren berdasarkan hasil survei pada periode Februari hingga April 2023, elektabilitas Ganjar sempat mengalami kenaikan dari 34,6% pada Februari menjadi 36,9% pada Maret. Tapi, turun menjadi 31,1% pada April 2023, akibat pernyataannya yang menolak Tim Nasional Israel pada Piala Dunia U-20.

Sedangkan pesaingnya Prabowo, kata Hanta, secara tren mengalami kenaikan dari 26,1% pada Februari menjadi 27,2% pada Maret 2023, dan kembali meningkat hingga 33% pada April 2023. Sementara itu, untuk capres Anies cenderung fluktuatif di mana pada Februari sebesar 24,4%, turun menjadi 21,3% pada Maret, dan naik menjadi 22,4% pada April 2023.

“Tapi jangan lupa, Ganjar baru saja dideklarasikan. Kita tidak tahu apakah trennya sama seperti Anies ketika dideklarasikan sempat naik. Tapi mungkin ada potensi Ganjar sekarang bisa naik, kalau dilihat dari kepastian PDI Perjuangan sudah mengusung,” ujar Hanta.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan dari 9-15 April 2023 dengan jumlah sampel dalam tiap survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Kluster survei menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.