Prabowo Subianto Panggil Para Calon Menteri, Siapa Saja Isi Kabinet Prabowo?

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 akan berlangsung pada 20 Oktober 2024 mendatang. Sudah sejauh mana Prabowo Subianto selaku presiden terpilih menyusun kabinet kerjanya? Apakah banyak dari unsur parpol atau dari kalangan profesional?

Sejauh ini, para menteri yang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran masih dalam tahapan seleksi. Namun, mencuat kabar nama-nama menteri di Kabinet Indonesia Maju bakal mengisi sejumlah pos menteri di kabinet selanjutnya.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju akan kembali terpilih menjadi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Ada beberapa nama yang sekarang duduk sebagai menteri, kemudian kembali menduduki pada pos yang sama atau pos berbeda,” kata Muzani kepada wartawan Jakarta, Senin (14/10/2024).

Kabarnya, jumlah kementerian pada masa kepemimpinan Prabowo kurang lebih 46 kementerian. Estimasi tersebut berdasarkan draf pembagian mitra komisi DPR RI. Setidaknya komisi di DPR akan ditambah dua menjadi 13 komisi, yang semula 11 komisi.

Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo kini tengah berkumpul di kediaman Prabowo di Kertanegara. Mereka yang hadir,dikabarkan tengah dalam seleksi wawancara untuk dimasukkan ke dalam kabinet Prabowo mendatang.

Senin (14/10/2024) sore ini, mereka datang sejak pukul 15.00 WIB. Sejumlah elite politik dan tokoh profesional berdatangan ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, ada benerapa calon menteri yang sudah menandatangani kesediaannya membantu di kabinet Prabowo.

“Calon menteri yang kemarin sudah menandatangani kesediaan membantu, tapi finalisasinya adalah hari ini,” kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2024).

Mereka yang dipanggil ke Kertanegara, kata Dasco langsung bertemu dengan Prabowo Subianto. Finalisasi menterinya, menurut Dasco, bisa dilakukan usai pertemuan.

“Yang dipanggil itu akan bertemu dengan Pak Prabowo, nah finalisasinya setelah hasil pertemuan kira-kira begitu,” beber dia.

Ssmentara mengenai PDIP yang berpeluang akan mengisi pos menteri, menurut Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Olly Dondokambey, partainya tengah menyodorkan nama-nama ke Prabowo.

Olly menyebut partainya sudah membangun komunikasi dengan kubu Prabowo perihal permintaan nama kader PDIP tersebut. “Kalau Prabowo bersedia menerima kader PDIP, ya pasti ada dong,” ujarnya.

Namun, hingga saat ini pukul 18.00 WIB, kader dari PDIP belum nampak di kediaman Prabowo di Kertanegara, meski, sejauh ini PDIP pun dikabarkan telah menyiapkan sejumlah kadernya untuk mengisi pos kementerian. PDIP disebut bakal mendapat 3 sampai 4 kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Sedangkan dari Partai Gerindra akan membawa empat orang kader untuk membantu Prabowo di kabinet. PKB dan Demokrat pun akan mendapatkan jatah kursi menteri dan juga Golkar.

Berikut sejumlah nama yang sudah tiba di rumah Prabowo:
– Prasetyo Hadi
– Natalius Pigai
– Widiyanti Putri Wardhana
– Yandri Susanto
– Fadli Zon
– Nusron Wahid
– Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
– Maruarar Sirait
– Teuku Riefky Harsya
– Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
– Satrio Sumantri
– Arifatul Choiri Fauzi
– Yassierli
– Zulkifli Hasan
– Tito Karnavian
– Bahlil Lahadalia
– Yusril Ihza Mahendra

Sedangkan nama dari kalangan profesional seperti Sri Mulyani yang dikabarkan akan tetap ikut dalam kabinet Prabowo belum tampak, begitu pun Budi Gunawan.

Diketahui, kementerian baru yang dipecah dari kementerian lama, antara lain, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Transmigrasi.

Kemudian, Kementerian Hukum, Kementerian HAM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Pekerja Migran Indonesia, dan Badan Gizi Nasional.

Kabinet Prabowo kemungkinan juga tidak diisi menteri dari Partai Nasdem. Sebab DPP Partai Nasdem memutuskan tidak memasukkan kadernya ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.