Pertemuan 5 Tokoh Muda NU dengan Presiden Israel Potensi Lukai Perasaan Masyarakat Indonesia

0
107
Reporter: Wisnu Yusep

Pertemuan 5 warga Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog dinilai berpotensi melukai perasaan masyarakat luas di Indonesia. Pasalnya, bangsa Indonesia hingga saat ini terus memposisikan diri mendukung kemerdekaan Palestina.

Dengan demikian, langkah 5 warga NU menemui Isaac Herzog itu tentu tidak elok di tengah situasi yang kian memprihatinkan di wilayah Palestina itu.

“Menurut saya tidaklah elok dan berpotensi melukai perasan masyarakat luas yang meyakini kemerdekaan adalah hak segala bangsa termasuk hak bangsa Palestina,” kata anggota Fraksi PKB di DPR, Luqman Hakim, Senin (15/7).

Luqman mengatakan, pertemuan 5 warga NU dengan presiden Israel itu jelas tidak memberikan manfaat apapun bagi Palestina, Indonesia dan NU di tengah situasi yang semakin memprihatinkan di wilayah Gaza.

“Yang mereka peroleh hanyalah publisitas dan sensasi, yang celakanya menimbulkan luka bagi masyarakat luas,” tambah Luqman.

Karena itu, kata Luqman, pihaknya mendukung langkah PBNU yang berencana memanggil 5 warga NU tersebut. Sekaligus mengorek penjelasan dari mereka tujuan dan maksud bertemu di situasi seperti saat ini.

Baca Juga :   Pengamat Sebut Erick Thohir Berpeluang Dongkrak Suara Capres di Pilpres 2024

“Sudah tepat rencana PBNU memanggil mereka untuk mendapatkan pembinaan, meski mereka berangkat atas nama pribadi,” ujar Luqman.

Untuk diketahui, PBNU akan memanggil 5 orang nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog yang viral di media sosial. Kemudian, PBNU juga akan memanggil badan otonom dan lembaga yang menjadi pengabdian 5 orang tersebut di PBNU.

Tujuan pemanggilan terhadap kelima orang itu termasuk badan otonom dan lembaga tersebut untuk mengetahui maksud dan tujuan keberangkatan mereka ke Israel. Sebab, PBNU tidak pernah memberikan mandat kepada 5 orang tersebut untuk melakukan kegiatan ke Israel, termasuk menemui presiden negara itu.

“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” kata Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf.

Meski demikian, kelima orang yang bertemu dengan Isaac Herzog tersebut mengatasnamakan pemuda NU. Langkah yang ditempuh kelima orang tersebut dinilai sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.

Apalagi, kata Saifullah, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan yang hingga saat ini dilakukan Israel terhadap Palestina. “Kepergian mereka ke Israel membingungkan, dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” ujar Saifullah.

Leave a reply

Iconomics