Pengamat Komunikasi Politik: Puan Calon Pemimpin Berkualitas untuk 2024

0
414
Reporter: Kristian Ginting

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai, calon pemimpin yang layak maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti harus yang berkualitas. Dengan begitu, calon pemimpin yang menggantikan Presiden Joko Widodo tidak hanya memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi.

“Karena pemimpin bangsa yang kita cari ini adalah mencari pemimpin berkulitas, bukan pemimpin elektabilitas dan popularitas,” kata Emrus dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (19/5).

Menurut Emrus, salah satu pemimpin berkualitas yang ada saat ini adalah Ketua DPR Puan Maharani. Emrus mengkaji beberapa alasan mengapa Puan Maharani disebut sebagai pemimpin berkualitas yang layak melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Sebagai pemimpin berkualitas kita kaji Puan Maharani, pertama ketika menjadi kader PDI Perjuangan merupakan kader yang memang menunjukkan suatu kepemimpinan dan kenyamanan bagi orang di sekitarnya, tidak pernah menimbulkan suatu polemik di partai,” kata Emrus.

Kedua, lanjut Emrus, sebagai anggota DPR, selama menjabat tidak ada suatu tindakan-tindakan prialaku komunikasi politik yang memang menimbulkan kegaduhan. “(Puan Maharani) selalu melakukan tugas-tugas dengan baik,” ujar Emrus.

Baca Juga :   MA Batalkan Pasal PKPU tentang Usia Calon Kepala Daerah, Pemohonnya Partai Garuda

Ketiga, tambah Emrus, saat menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan dinilai bisa menahkodai fraksinya di DPR dengan baik. Dengan begitu, dialektika di DPR di bawah kepemimpinan fraksinya terus memperjuangkan politik.

Begitu pula ketika Puan memimpin Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), kata Emrus, bisa berjalan dengan baik. “Ketika menjabat Menko PMK, kementerian itu berjalan dengan baik, bagus, tidak ada masalah,” kata Emrus.

Terakhir, kata Emrus, jabatan Puan sebagai Ketua DPR saat ini, berjalan produktif. Puan bisa memimpin berbagai kepentingan politik dan fraksi.

“Kita lihat satu contoh keberhasilan dia (Puan), menggolkan UU TPKS yang merupakan suatu capaian luar biasa, melindungi orang-orang lemah, melindungi kaum perempuan, melindungi anak-anak, bukankah itu suatu hal yang substantif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Emrus.

Emrus menilai, dari poin-poin pandangan atau kritikan yang disampaikan Puan menjadi representasi dari rakyat, bukan berpihak kepada pemerintah. Dari penjelasan itu, bukankah Puan bisa disebut sebagai pemimpin berkualitas?

“Banyak orang yang salah menilai dirinya padahal Puan merupakan orang yang luar biasa, kenapa orang salah menilai? Karena Puan ini bekerja menimbulkan citra, bukan dia bekerja untuk pencitraan. Tetapi bekerja menimbulkam citra positif, mengedepankan pekerjaannya yang kemudian dinilai oleh rakyat. Bukankah ada bakal calon-calon yang dicitrakan secara masif di ruang publik seakan-akan kawan itu sudah tidak ada kurangnya,” jelas Emrus.

Baca Juga :   Mudik Lebaran 2022 Disebut Berdampak Positif terhadap Beberapa Sektor, Apa Saja?

Karena itu, kata Emrus, hal itu yang kerap menjadi kesalahan sebagian besar publik yang hanya melihat sosok pemimpin dari sebatas elektabilitas.  “Seolah-olah kita mencari pemimpin sama dengan kita memasarkan prodak atau barang. Nah ini berbahaya, seharusnya pemimpin yang kita cari haruslah pemimpin yang berkualitas, gagasan, ide dan bekerja secara kualitas. Tidak pemimpin yang sibuk mewacanakan dirinya dan orang lain,” katanya

“Jadi saya berpendapat Puan Maharani merupakan pemimpin yang berkualitas. Saya memperhatikan kualitas beliau ini. Puan Maharani juga merupakan sosok yang plurar, NKRI , bhineka tunggal ika, tidak membeda-bedakan suku agama dan lainnya.”

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics