
Pengamat: Bila Mensesneg Sudah Berkata, Maka Reshuffle Kabinet Akan Terjadi

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Istimewa
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno soal perombakan kabinet akan segera terjadi. Apalagi perbincangan soal perombakan kabinet itu sudah jadi perbincangan elite politik sejak akhir tahun lalu.
“Biasanya jika sudah disampaikan Pratikno sebagai Mensesneg, maka kemungkinan besar reshuffle itu kan terjadi. Karena kita tahu, Pratikno itu tangan kanan Jokowi atau orang kepercayaan Jokowi, jadi apa yang disampaikannya bisa saja disuruh Jokowi,” kata Ujang saat dihubungi, Jumat (3/6).
Ujang menuturkan, kinerja Menteri dalam kabinet Jokowi saat ini masih terbilang biasa-biasa saja. Bahkan dalam beberapa kesempatan, Jokowi tampak menegur jajarannya yang dinilai belum memenuhi target seperti yang direncanakan pemerintah.
Menurut Ujang, kinerja menteri yang dinilai biasa itu meliputi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Kinerja Lutfi, misalnya, masyarakat khususnya ibu-ibu masih menjerit karena harga minyak goreng masih tinggi.
“Untuk 2 liter masih di harga Rp 50 ribu. Kementerian Kesehatan juga nggak terlihat kerja bagusnya, Kementerian Agama juga banyak kontroversinya,” tutur Ujang.
Sebelumnya, Mensesneg Pratikno memberi pernyataan soal isu perombakan Kabinet Indonesia Maju yang akan terjadi pada Juni 2022. “Apa, 15 Juni? Sekarang tanggal berapa? Nanti kalau sudah ada jadwal dibocorin dikit-dikit,” kata Pratikno di Kompleks Parlemen, Kamis (2/6) kemarin.
Pratikno mengatakan, pihaknya memahami (isu perombakan cabinet) karena adanya permasalahan yang memang harus ditangani secara cepat, termasuk soal perekonomian global. Karena itu, jajaran Kabinet Indonesia Maju fokus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kita kan fokus tapi banyak sekali permasalahan yang harus ditangani secara cepat, ekonomi global yang sangat dinamis. Kita harus sangat responsif, pandemi juga harus kita antisipatif. Jadi kita fokus kerja,” ujar Pratikno.
Ketika disinggung soal nama menteri yang akan dirombak, Pratikno memilih untuk tidak menjawab hal tersebut. “Nanti saja deh, oke ya,” kata Pratikno berlalu.
Jauh sebelum Pratikno memberi pernyataan, Presiden Joko Widodo pada Maret lalu pernah menyampaikan keinginan untuk merombak kabinet khususnya menteri yang dinilai gemar mengimpor dan tidak menggunakan produk dalam negeri. “Reshuffle sudah, kayak begini tidak bisa jalan, sudah di depan mata, uangnya ada, uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit,” kata Jokowi di Bali pada Maret lalu.
Leave a reply
