
Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI Dukung Pertamina dan PLN Wujudkan Target Net Zero Emission 2060

Wakil Ketua Komisi VI Sarmuji/Iconomics
Panitia Kerja (Panja) Transisi Energi ke Listrik Komisi VI DPR mendukung PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk bersinergi, koordinasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan transisi energi ke listrik. Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI mendukung langkah Pertamina untuk melaksanakan transisi energi menuju target net zero emission pada 2060.
“Yang lebih cepat dan masif untuk mencapai target yang telah ditentukan,” kata Wakil Ketua Komisi VI Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/10).
Sarmuji mengatakan, Panja mendukung Pertamina untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas), baik di tingkat domestik maupun luar negeri. Upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi ketergantungan impor, serta memperkuat infrastruktur gas.
“Agar dalam operasionalnya dilakukan secara green operation,” ujar Sarmuji.
Menurut Sarmuji, Panja juga mendukung Pertamina untuk mewujudkan transisi energi yang berkeadilan, sehingga bisa menjamin keterjangkauan harga untuk masyarakat. Melakukan modernisasi kilang, untuk meningkatkan produksi dan menghasilkan produk yang lebih rendah emisi.
“Mengembangkan bahan bakar nabati (biofuel) untuk mengurangi impor BBM sekaligus menurunkan emisi karbon. Membuka diri dalam kemitraan dengan berbagai pihak untuk mendukung pencapaian net zero emission,” ujar Sarmuji.
Tidak hanya Pertamina, kata Sarmuji, Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI juga mendukung PLN untuk memastikan pelaksanaan transisi energi menuju target net zero emission pada 2060. Dengan catatan tetap memperhatikan ketahanan finansial dan keandalan sistem.
Kemudian, kata Sarmuji, melaksanakan strategi accelerated renewable energy development yang sudah dirancang PLN untuk membawa Indonesia menjadi percontohan dunia dalam implementasi transisi energi. Meningkatkan sinergi antar-BUMN dalam melaksanakan transisi energi di berbagai lini.
Melaksanakan dan mengembangkan rantai pasok co-firing biomassa, kata Sarmuji, untuk pengurangan emisi karbon di sektor kelistrikan sekaligus menyerap tenaga kerja dalam ekosistem energi kerakyatan. Berikutnya, Panja juga mendukung PLN untuk terus menjalankan digitalisasi sistem kelistrikan, sehingga ke depan dengan transisi energi, maka sistem kelistrikan PLN lebih siap untuk mengakomodir pasokan energi baru terbarukan (EBT) skala besar.
Dengan begitu, kata Sarmuji, PLN menjadi leading sector pengembangan fasilitas electric vehicles dengan penyediaan pasokan listrik dan kolaborasi bisnis yang terbuka dan fair. Mempercepat pemenuhan demand kelistrikan di Indonesia yang terus mengalami peningkatan, dengan mengutamakan pasokan EBT.
Lalu, lanjut Sarmuji, mendorong standarisasi baterai untuk mempercepat transisi energi ke listrik di sektor transportasi, sehingga seluruh pengembangan kendaraan listrik dapat diakselerasi. Mendukung PLN dalam menjadi konsolidator pengembangan skema carbon trading di Indonesia.
“Panja Transisi Energi ke Listrik Komisi VI DPR memberikan waktu kepada Pertamina dan PLN untuk memberikan jawaban tertulis dalam waktu paling lama tujuh hari kerja atas pertanyaan anggota Komisi VI,” ujar Sarmuji.
Leave a reply
