
Megawati Ajak Rakyat Bersama-Sama Kawal Pemilu dan Demokrasi untuk Tekan Kecurangan di 2024

Tangkapan layar, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/Iconomics
PDI Perjuangan mengajak seluruh masyarakat untuk mengawal demokrasi berdasarkan nurani. Pasalnya, partai tersebut menangkap adanya sinyal kecurangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, jangan biarkan kecurangan pemilu yang sudah mulai terlihat terjadi lagi di masa Reformasi ini. Karenanya, masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan keinginan hati nurani sehingga kecurangan pada Pemilu 2024 bisa ditekan.
“Gunakan hak pilih dengan tuntunan nurani. Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani,” kata Megawati dalam pidatonya yang disiarkan secara daring pada Minggu (12/11) kemarin.
Megawati mengatakan, seluruh masyarakat secara bersama-sama diharapkan mengawasi dan mengawal sistem demokrasi di Indonesia. Hanya dengan begitu demokrasi bisa berjalan dengan baik dan sesuai semangat Reformasi.
“Jangan takut untuk bersuara, jangan takut berpendapat. Terus kawal dan tegakkan demokrasi. Itu kewajiban kita sebagai warga bangsa, bahkan menjadi keharusan setiap anak negeri dan bangsa agar tidak terjadi kesewenang-wenangan,” ujar Megawati.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Megawati itu merupakan hasil renungan. Dari hasil renungan itu, ditumpahkan ke dalam tulisan, yang kemudian diserahkan kepada dirinya.
“Pidato itu sebuah panggilan bagi bangsa dan negara, a national call, sebuah panggilan bagi seluruh rakyat yang digerakkan nurani untuk memperjuangkan kebenaran dan senantiasa bersama menghadapi kegelapan demokrasi. Terutama dengan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi, demi ambisi kekuasaan,” kata Hasto di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Masih kata Hasto, pemilu harus berjalan secara demokratis, jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia. Seluruh hal itu dilakukan dan dijalankan tanpa ada kecuali. Juga jangan mengintimidasi rakyat, sehingga bisa merasakan pemilu yang gembira dan damai.
“Pemilu 2024 menjadi momentum untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang benar-benar mewakili seluruh kehendak rakyat Indonesia agar Indonesia menjadi bangsa hebat, unggul, dan berdikari. Dengan demikian, rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi,” tutur Hasto.
Leave a reply
