Komisi VII Setujui Pagu Indikatif dan Anggaran Tambahan BRIN di 2024

Komisi VII DPR menyetujui pagu indikatif Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebesar Rp 5,9 triliun pada tahun anggaran 2024. Pagu indikatif tersebut akan dialokasikan untuk program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi Rp 2,2 triliun, program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi Rp 32,8 miliar, dan program dukungan manajemen Rp 3,6 triliun.

Selain itu, kata Wakil Ketua Komisi VII Dony Maryadi Oekon, pihaknya sepakat menyetujui usulan penambahan anggaran sebesar Rp 538,3 miliar. Juga mendukung usulan tambahan dana abadi BRIN senilai Rp 5 triliun pada 2024.

“Komisi VII meminta kepala BRIN untuk menyampaikan laporan pengelolaan dana abadi penelitian,” kata Dony di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/6).

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, usulan penambahan dana abadi akan digunakan untuk menambah anggaran penelitian yang saat ini baru berjumlah Rp 13 triliun. “Sesuai diskusi dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas, jadi kami mengusulkan tambahan dana abadi untuk penelitian, untuk menambah top up dari dana pokok,” ujar Laksana.

Sedangkan usulan tambahan anggaran, kata Laksana, akan digunakan untuk penambahan belanja pegawai, terutama untuk penambahan alokasi calon pegawai negeri sipil dan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang saat ini sedang dalam tahap proses seleksi di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

“Serta adanya penugasan untuk melengkapi infectious laboratory dengan tingkat keamanan yang tinggi. Sangat diperlukan untuk pengembangan berbagai obat dan vaksin untuk menangani berbagai penyakit infeksi bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan,” ujar Laksana.

Lebih lanjut, kata Laksana, pihaknya akan menjalani seluruh arahan dan masukan yang disampaikan anggota dan pimpinan Komisi VII. “Kami akan segera melaksanakan apa yang menjadi kesimpulan pada hari ini, dan menyampaikannya kepada Komisi VII. Demikian, terima kasih,” kata Laksana.