Komisi VII DPR: Perusahaan Batu Bara Perlu Kembangkan EBT

Perusahaan batu bara nasional diminta memperhatikan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) yang  menjadi perhatian beberapa negara di dunia termasuk Indonesia. Karena itu, perusahaan batu bara harus mulai mengembangkan pemanfaatan EBT.

Menurut Ketua Komisi VII DPR Sugeng Prawoto, batu bara masih dapat dikembangkan sebagai energi bersih jika dimanfaatkan menjadi energi sekunder. Salah satunya dengan metode gasifikasi untuk mengolah batu bara menjadi dimethyl ether.

“Pemanfaatan energi fosil termasuk batu bara harus segera dilakukan dengan metode lain. Tidak lagi batu bara menjadi energi primer yang dibakar untuk menggerakan turbin yang menghasilkan listrik,” kata Sugeng dalam keterangannya ketika mengunjungi PT Adaro Indonesia Tbk, Senin (17/10).

Sugeng menuturkan, Indonesia masih bergantung kepada energi fosil dan cadangan batu bara dalam negeri masih cukup untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Data menunjukkan, sekitar 73 gigawatt kapasitas pembangkit listrik seluruh Indonesia, sekitar 62% merupakan PLTU batu bara.

“Saat ini, pemanfaatan EBT sebagai sumber energi utama pembangkit listrik baru mencapai 11,8% hingga 12%, yang berarti 88% masih berasal dari energi fosil,” ujar Sugeng.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII Dony Maryadi Oekon mengatakan, apa yang dilakukan Adaro yang telah berkontribusi terhadap daerah, dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain terutama dalam mengembangkan industri pertambangan nasional. “Apa yang dilakukan Adaro baik bagi provinsi maupun daerah telah memberikan hasil. Ini menjadi contoh dan semoga dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan tambang lainnya,” kata Dony.

Masih kata Dony, pihaknya karena itu mengapresiasi kinerja Adaro melalui program-program yang dijalankan perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan tersebut. “Jadi yang kami lihat paling utama adalah multiplier effect dari adanya tambang di daerah ini. Sangat baik, banyak hasil yang daerah terima dengan adanya pt adaro di daerah ini,” tutur Dony.