
Komisi VI DPR Ingin Mendapatkan Penjelasan KAI soal Rencana Impor Kereta dari Tiongkok

Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji/Iconomics
Komisi VI DPR akan memanggil PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk menjelaskan persoalan impor 3 rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru dari Tiongkok yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Impor tersebut dilakukan untuk memenuhi KAI Commuter Line yang menargetkan 1,2 juta penumpang per hari pada 2025.
Wakil Ketua Komisi VI Sarmuji mengatakan, pihaknya ingin mengetahui secara detail mengenai impor KRL tersebut. Pasalnya, Komisi VI belum mendapatkan informasi secara jelas kajian dan alasan impor KRL tersebut.
“Nanti akan kita panggil PT KAI, jangan sampai ini menimbulkan perdebatan baru yang kemarin sudah terjadi,” kata Sarmuji dalam keterangannya beberapa waktu yang lalu.
Karena itu, kata Sarmuji, pihaknya mengingatkan KAI agar tidak terburu-buru mengimpor kereta tersebut. Apabila kebutuhan tersebut mendesak, maka KAI perlu mengkaji dan memberi alasan mengimpor kereta tersebut.
“Harus dilakukan secara transparan agar publik juga mengetahui mengapa memilih impor terutama impor dari negara Tiongkok. Karena sebelumnya juga ada pembicaraan waktu itu impornya dari Jepang kemudian beralih ke Tiongkok. Tentu kita akan meminta alasan pembelian melalui impor dan mengapa impornya dari Tiongkok,” ujar Sarmuji.
Masih kata Sarmuji, KAI diharapkan bisa memprioritaskan produksi dalam negeri, sehingga industri kereta api dapat merasakan manfaat dari tumbuhnya moda transportasi kereta api nasional.
“Kita ingin memprioritaskan produksi dalam negeri supaya BUMN yang bisa memproduksi gerbong kereta api itu juga bisa mendapatkan manfaat dari tumbuhnya transportasi terutama moda kereta api,” ujarnya.
“Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024 -2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per harinya,” kata Asdo dalam keterangan resminya.
Pengadaan sarana KRL baru ini juga merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada bulan Juni 2023 lalu. Rapat tersebut juga dihadiri Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA, dan pemangku kepentingan lainnya.
1 comment
Leave a reply

[…] Komisi VI DPR Ingin Mendapatkan Penjelasan KAI soal Rencana Impor Kereta dari Tiongkok […]