Komisi VI Disebut Akan Awasi Distribusi Program MigorRakyat

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menyebut akan mengawasi  distribusi minyak goreng curah melalui Program MigorRakyat yang dilaksanakan Kementerian Perdagangan bersama badan usaha milik negara (BUMN) dan pelaku usaha.

“Mitra kami Kemendag sudah menyiapkan 10 ribu titik untuk distribusi minyak goreng curah. Itu akan kami kejar,” kata Andre beberapa waktu lalu.

Andre mengatakan, pihak Id Food sudah menyampaikan ke Komisi VI soal lokasi distribusi Program MigorRakyat yang diproyeksi mencapai 5 ribu titik hingga akhir Mei 2022. Direktur Utama Id Food Frans Marganda menyampaikan, 5 ribu titik Program MigorRakyat disalurkan BUMN itu, sedangkan sisanya akan dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog).

“Ini terkontrol dengan aplikasi yang dipastikan masyarakat membeli itu dengan harga Rp 14 ribu per liter. Itu sudah dikerjakan dalam Program MigorRakyat Kemendag. Itu di mitra Komisi VI, kita kontrol itu. Jadi kita tidak masuk angin,” ujar Andre.

Sebagai informasi, untuk memperluas akses penjualan minyak goreng curah, Kemendag bersama BUMN dan pelaku usaha membentuk Program MigorRakyat yang memanfaatkan teknologi aplikasi digital dan tersinkronisasi secara nasional.

Mendag Muhammad Lutfi menyebutkan, setiap orang dapat membeli minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu sebanyak 1 hingga 2 liter per hari hanya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). Program MigorRakyat saat ini sudah tersedia lebih dari 2 ribu titik dari target 10 ribu titik.

“Dengan upaya kita bersama perlahan-lahan pasokan minyak goreng semakin berlimpah dan harga minyak goreng dalam negeri berangsur turun di tengah melonjaknya harga CPO global,” kata Lutfi.