
Komisi IV Minta Kementan Serius Tangani PMK Jelang Idul Adha

Ketua Komisi IV DPR Sudin/Iconomics
Ketua Komisi V DPR Sudin meminta Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian untuk segera menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak. Apalagi dalam waktu dekat masyarakat akan merayakan Hari Raya Idul Adha.
Karena itu, kata Sudin, Dirjen PKH perlu menjelaskan perkembangan penyediaan vaksin sebagai solusi mengatasi PMK. Penyediaan vaksin perlu dipercepat karena banyak masyarakat mengadu dan melapor bahwa hewan ternaknya tertular PMK.
“Ini yang menjadi fokus kami, jangan dianggap enteng. Sudah ada kira-kira 50 (pesan) Whatsapp masuk ke saya. Sapinya ada 3 ekor, mati 2, tinggal 1. Sudah mau Idul Adha,” kata Sudin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/6).
Sudin menuturkan, untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha dibutuhkan hewan ternak yang terdiri atas sapi dan kambing sekitar 1,6 juta ekor. Karena itu, pasokan ternak jangan terhambat karena PMK sehingga stabilitas harga di masa Idul Adha dapat terjaga dengan baik.
Sementara itu, anggota Komisi IV lainnya, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansi Lema mengatakan, di negara peternakan modern, PMK dinilai sebagai penyakit yang sangat berbahaya. Itu sebabnya, dibutuhkan penanganan khusus menyelesaikan masalah PMK di Indonesia.
“Omong ke presiden dan menteri keuangan, minta dana khusus, umumkan ini sebagai darurat nasional. Kerjanya untuk eradikasi total, dan yang kedua biaya kompensasi. Lalu, kita harus kejar betul dari virus ini, dan kemudian baru dari sana kita bicara vaksin,” ujar Ansi.
Merespons hal itu, Sekjen Kementan Kasdi Subagyono mengatakan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah melaporkan permasalahan PMK kepada Presiden Joko Widodo. Dalam laporannya, Syahrul memaparkan kondisi terkini jumlah hewan yang terkena PMK berikut dengan penanganannya.
“Beberapa yang dilaporkan terkait dengan data hewan yang terkena PMK per 4 Juni 2022 yang berada di 18 provinsi, 160 kabupaten, 57 ribu ekor yang sakit. Dari yang sakit itu setelah kita tes menjadi sekitar 1.170, itu yang berdasarkan PCR. Kemudian, sebanyak 56 yang terindikasi suspect. Yang sakit pada saat dilaporkan itu sekitar 22 ribu sembuh. Laporannya seperti itu,” kata Kasdi.
Soal vaksin PMK, Dirjen PKH Kementan Nasrullah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 3 juta dosis vaksin PMK yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) PKH. Vaksin tersebut diimpor dari Prancis dengan estimasi kedatangan pada minggu kedua Juni 2022.
Selain Prancis, vaksin PMK juga akan didatangkan dari Australia sebanyak 500 ribu hingga 1 juta dosis, Brazil 100 ribu hingga 1 juta dosis, dan Selandia Baru 100 ribu dosis yang diperkirakan masuk pada 1 Juli 2022.
“Untuk pengembangan vaksin di Pusat Veteriner Farma, saat ini sedang proses persiapan. Dimulai pada Agustus hingga September 2022,” kata Nasrullah.
Leave a reply
