
Komisi I Gelar Uji Kelayakan dan Kepatutan Jenderal Andika dengan Semi Tertutup

Ketua Komisi I Meutya Hafid/Istimewa
KSAD Jenderal Andika Perkasa dipastikan menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu (6/11) ini setelah diusulkan Presiden Joko Widodo sebagi calon tunggal Panglima TNI ke DPR. Sistem uji kelayakan dan kepatutannya akan dilakukan secara terbuka dan tertutup di Komisi I DPR.
Menurut Ketua Komisi Meutya Hafid, uji kelayakan dan kepatutan itu dilakukan setelah proses verifikasi administrasi dokumen Andika dinyatakan lengkap. Keputusan diambil lewat proses pembahasan antara pimpinan dengan ketua kelompok fraksi (Kapoksi) di Komisi I.
“Pimpinan Komisi I DPR dan Kapoksi pada Jumat (5/11) telah melakukan verifikasi dokumen terhadap calon Panglima TNI atas nama Andika Perkasa dan menyatakan telah lengkap untuk dokumennya,” kata Meutya beberapa waktu lalu.
Kelengkapan dokumen itu meliputi data riwayat hidup, nomor pokok wajib pajak (NPWP), kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga, laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), SPT pajak tahun terakhir, dan surat keterangan sehat. Setelah semua itu, maka akan dilakukan uji kelayakan dan kepatutan pada hari ini.
Menurut Meutya, penyampaian visi dan misi akan dilakukan secara terbuka, sedangkan untuk pemaparan mengenai strategi dan kebijakan akan dilakukan secara tertutup dengan total waktu selama 30 menit. Setelah itu, seluruh pembahasan dalam agenda rapat tersebut dilakukan secara tertutup untuk umum.
Kemudian, Komisi I akan melaksanakan pendalaman yang diiringi dengan tahap tanya jawab dari tiap-tiap fraksi di Komisi I. Berikutnya, Andika akan diberikan waktu sekitar 20 menit untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan tiap-tiap fraksi. Setelah proses uji kepatutan dan kelayakan selesai, Komisi I DPR akan menyampaikan hasilnya dalam sidang paripurna pada Senin (8/11) dengan agenda untuk mendapat persetujuan dari DPR.
Secara terpisah, anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengatakan, proses pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan calon panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan dilakukan secara tertutup dan terbuka berdasarkan bahan paparan yang akan disampaikan.
“Kita ingin mengubah fit and proper test, dari yang tertutup menjadi semi terbuka. Jadi wartawan juga tahu apa gagasan dia (Andika), apa yang dilakukan selama masa jabatan dia (Andika). Kalau pendalaman baru tertutup,” kata Syaifullah.
Leave a reply
