Ketua DPR Berduka dan Desak Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan Diinvestigasi

0
327
Reporter: Kristian Ginting

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan belasungkawa atas tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menelan lebih dari 130 korban jiwa. Di samping korban jiwa, tragedi selepas pertandingan Persebaya dan Arema itu juga menimbulkan ratusan korban luka.

“Apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1 Oktober 2022) malam adalah peristiwa yang memilukan. Atas nama ketua DPR, saya turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dari tragedi tersebut,” kata Puan dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Puan mengatakan, pihaknya mendesak otoritas yang berwenang untuk menginvestigasi peristiwa tersebut secara menyeluruh. Investigasinya harus mencari sebab terjadi tragedi yang menimbulkan korban jiwa dalam pertandingan sepak bola.

“Kenapa bisa terjadi tragedi yang memakan korban jiwa sebanyak itu di lapangan sepakbola? Bagaimana proses pelaksanaan oleh panitia penyelenggara? Bagaimana prosedur pengamanannya?” kata Puan.

Menurut Puan, investigasi itu penting karena menyangkut nyawa anak bangsa. Pertandingan sepak bola seharusnya menjadi tempat hiburan menyenangkan bagi masyarakat umum termasuk bagi suporter dalam mendukung klub kesayangannya.

Baca Juga :   Menhan: Kita Hormati Kekuatan Global dan Sebaliknya Hormati Kedaulatan RI

“Bukan malah menjadi tempat terjadinya tragedi yang menghilangkan seratusan lebih nyawa manusia. Nyawa manusia, nyawa kita, terlalu berharga hanya untuk sebuah pertandingan sepak bola yang berakhir dengan kerusuhan,” imbuh Puan.

Karena itu, kata Puan, PSSI juga perlu berbenah diri dan mengevaluasi total pelaksanaan liga sepak bola nasional. “Kami meminta liga nasional dihentikan sementara untuk menghormati para korban, sambil menunggu hasil investigasi menyeruluh atas tragedi ini,” kata Puan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, pertandingan antara Persebaya dan Arema yang berlangsung pada 1 Oktober lalu yang kemudian menimbulkan tragedi Kanjuruhan bukan karena bentrok antar-suporter. Soalnya suporter Persebaya dilarang menonton, hanya suporter Arema yang ada di lapangan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyebab kematian lebih dari 130 orang itu karena sesak napas. Lalu, apakah sesak napas itu karena tembakan gas air mata yang diarahkan ke penonton yang berada di tribun? Menurut Budi, penyebab kematian lebih karena desak-desakan di antara penonton khususnya ketika kerurusuhan pecah.

Baca Juga :   TNI Kejar KKB Penembak dan Pembakar Sopir di Distrik Paniai Timur, Papua

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics