Ketua Banggar Optimistis Pemilu 2024 Berdampak Positif terhadap Sektor Riil

0
254
Reporter: Rommy Yudhistira

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah menyebut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan berdampak positif terhadap pertumbuhan sektor riil. Juga akan mampu mendorong konsumsi seluruh kontestan dalam Pilpres, Pileg dan Pilkada.

Menurut Said, asumsi itu beriringan dengan indikator ekonomi nasional yang meningkat pada Kuartal I/2023 tumbuh 5,03% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93 persen%.

“Akomodasi dan restoran tumbuh 11,55% dan jasa lainnya 8,9%,” kata Said dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Said mengatakan, terjaganya perekonomian nasional juga berdampak pada terserapnya angkatan kerja yang terbukti dari angka pengangguran di Indonesia menurun. Pada Kuartal I/2023, misalnya, tingkat pengangguran menurun 430 ribu orang menjadi 7,99 juta orang.

Atas dasar tersebut, kata Said, pertumbuhan ekonomi nasional di tahun ini dapat mencapai 5,1% hingga 5,3%. Karena itu, jika melihat pertumbuhan ekonomi yang ada saat ini, bukan hal yang mustahil jika pemerintah bisa mencapai asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2024.

Baca Juga :   Pertumbuhan Indonesia Dinilai Akan Capai 5% 2023 karena Faktor Ekonomi dan Politik

“Saya perkirakan inflasi pada tahun ini mencapai 4%, dengan mempertimbangkan tingkat konsumsi sektor riil yang naik karena perhelatan pemilu tahun depan. Sehingga masuk akal jika perhitungan inflasi pada tahun depan di kisaran 3%,” ujar Said.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Kerangka ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 di rapat paripurna DPR 19 Mei lalu.

Dalam kesempatan itu, kata Sri Mulyani, indikator ekonomi makro yang akan digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN 2024 yakni pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% hingga 5,7%, inflasi 1,5% hingga 3,5%, nilai tukar rupiah Rp 14.700-Rp 15.300 per US$, tingkat suku bunga SBN 10 tahun 6,49%-6,91%.

Kemudian, harga minyak mentah Indonesia US$ 75 hingga US$ 85 per barel, lifting minyak bumi 597 ribu hingga 652 ribu barel per hari, dan lifting gas 999 ribu hingga 1,054 juta barel setara minyak per hari.

Leave a reply

Iconomics