
Jokowi Akui Nasdem Tak Diundang di Pertemuan 6 Parpol Koalisi, Ini Alasannya

Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden Jokowi, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono/Dok. Airlangga Hartarto
Presiden Joko Widodo mengaku tidak mengundang Partai Nasdem dalam pertemuan 6 ketua umum partai di Istana Negara pada 3 April lalu. Alasannya karena Nasdem sudah punya koalisi partai sehingga tidak bisa dimasukkan dalam rangka membentuk koalisi besar.
“Kita harus berbicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri, dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu ingin membangun kerja sama politik yang lain,” kata Jokowi di Sarinah, Jakarta beberapa waktu lalu.
Jokowi mengatakan, partai politik yang kumpul di Istana Negara itu membahas sesuatu yang strategis. Dan, itu pula yang membuat Nasdem tidak dilibatkan dalam pertemuan tertutup yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut.
“Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masak yang di sini (Nasdem) tahu strateginya. Jadi seperti itu,” ujar Jokowi.
Di samping soal politik, kata Jokowi, pertemuan itu juga membicarakan tantangan yang dihadapi Indonesia di masa mendatang. Tantangan tersebut dapat dihadapi dengan kepemimpinan yang kuat dan dipercaya rakyat.
“Banyak sekali. Semuanya dibicarakan, utamanya yang berkaitan dengan politik negara, ke depan akan seperti apa, tantangannya negara ini. Itu butuh kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat, yang dipercaya rakyat, yang dipercaya internasional, yang dipercaya investor,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang 6 ketum parpol pendukung pemerintah ke Istana Negara, Jakarta pada 3 April lalu. Keenam ketum parpol yang diundang tersebut adalah Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono.
Leave a reply
