
Isu Dana Capres Rp 300 T Diungkit Anggota Komisi VI, Begini Jawaban Dirut Taspen

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron/Dokumentasi DPR
Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron mendesak Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius Nicholas Stephanus Kosasih menjelaskan soal isu aliran dana senilai Rp 300 triliun untuk modal kampanye calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
“Saya kira kesempatan baik di sini untuk menjelaskan secara gamblang, secara terang benderang terkait tuduhan tersebut di sini,” kata Herman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9).
Selain Herman, anggota Komisi VI lainnya, Deddy Yevri Sitorus juga mendesak PT Taspen untuk mengambil tindakan tegas agar melaporkan sosok yang pertama kali melempar dugaan pengelolaan dana capres 2024 tersebut.
“Pak (Dirut Taspen Antonius Kosasih) saya mohon PT Taspen melaporkan siapa yang mengatakan bahwa PT Taspen mengelola dana capres itu Rp 300 triliun,” kata Deddy.
Merespons hal tersebut, Dirut Taspen Antonius Kosasih mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengaudit khusus secara mendalam PT Taspen dalam waktu 4 tahun berturut-turut. Audit BPK itu fokus untuk 2 hal yang meliputi investasi dan biaya operasional.
“BPK itu khusus audit hanya 2 hal, yang pertama investasi, kemudian yang kedua biaya operasional. Alhamdulilah 4 tahun berturut-turut itu tidak (ada isu Rp 300 triliun),” ujar Antonius Kosasih.
Selain BPK, kata Antonius Kosasih, kantor akuntan publik (KAP) yang ditunjuk pemerintah/pemegang saham melalui dewan komisaris juga mengaudit PT Taspen. Secara khusus, KAP hanya mengaudit pada kinerja Perseroan yang dinilai dari sisi laba atau rugi.
“Jadi kami juga diaudit KAP yang top five di Indonesia. Tetapi selain big five, kami juga diaudit BPK setiap tahun,” ujar Antonius Kosasih.
Masih kata Kosasih, pihaknya telah melaporkan orang yang menuding PT Taspen mengelola dana capres sebesar Rp 300 triliun. “Jadi, itu tidak mungkin soal dana capres itu bisa dilaksanakan di kami karena semuanya kami lakukan dengan prudent dan GCG. Karena itu juga semua fitnah-fitnah kita laporkan ke polisi,” kata Antonius Kosasih.
Leave a reply
