Hari Pertama Kampanye, Pasangan Prabowo-Gibran Dulukan Layani Rakyat dan Tugas Negara

0
443
Reporter: Rommy Yudhistira

Pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka, memilih tidak berkampanye pada hari pertama kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Prabowo dan Gibran lebih memilih menjalankan tugas sebagai Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo ketimbang berkampanye.

“Khusus di hari pertama ini karena beliau-beliau kebetulan adalah Menteri Pertahanan dan Wali Kota (Solo) ada tugas mendesak yang berkaitan dengan pelayanan kepada rakyat dan tugas negara, maka pada hari pertama kami sampaikan bahwa beliau lebih mementingkan negara dan rakyat daripada tugas kampanye,” kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid dalam keterangan resminya di media center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (28/11).

Nusron mengatakan, sebagai wali kota, Gibran memiliki tugas melayani masyarakat dan melakukan kunjungan kerja di hari pertama kampanye. Begitu pun Prabowo yang menjalani tugas negara sebagai menteri pertahanan.

Nusron mengatakan, jangan sampai hanya karena jadwal kampanye, tugas sebagai menteri dan wali kota menjadi terganggu. Apalagi melayani rakyat dan negara menjadi kewajiban yang tidak bisa tertunda.

Baca Juga :   Ketua DPP PDI Perjuangan Sebut Ada Kejutan di Rakernas yang Digelar Akhir Mei Nanti

“Itu yang menjadi kata kunci kenapa pada hari pertama ini, Pak Prabowo dan Mas Gibran tidak memanfaatkan dan mengambil hak untuk kampanye, dan hak untuk cuti lebih memilih melaksanakan tugas dalam pemerintahan, melayani rakyat, dan mengurus negara,” ujar Nusron.

Meski demikian, kata Nusron, pasangan capres dan cawapres dari Koalisi Indonesia Maju itu telah memutuskan untuk mengambil cuti maksimal 2 hari dalam seminggu. Nantinya, cuti yang diambil tersebut akan dimanfaatkan untuk berkampanye sebagai pasangan capres-cawapres.

Namun, ujar Nusron, cuti bisa saja diambil lebih dari 2 hari apabila ada keperluan mendesak yang tidak bisa ditunda. Contohnya, jika Prabowo-Gibran tiba-tiba diundang Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghadiri suatu acara atau kegiatan.

“Jadi kan satu minggu ada lima hari kerja, jadi maksimal hanya akan cuti dua hari. Kecuali ada hal-hal mendesak yang tidak bisa dihindari,” kata Nusron.

Leave a reply

Iconomics