DPR Akan Sahkan RUU KIA sebagai Inisiatif Dewan di Paripurna Pekan Ini

DPR akan mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) sebagai RUU inisiatif DPR pada sidang paripurna Kamis (30/6) pekan ini. Salah satu isu pokok dalam RUU ini mengenai masa cuti melahirkan yang ditambah menjadi 6 bulan dari sebelumnya hanya 3 bulan.

“Badan Musyawarah (Bamus) DPR sudah menyepakati RUU KIA akan disahkan menjadi RUU inisiatif DPR dalam rapat paripurna terdekat,” kata Ketua DPR Puan Maharani dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Puan menuturkan, pihaknya berharap proses pembahasan RUU KIA bisa berjalan lancer sehingga Indonesia memiliki pedomana dan payung hukum yang lebih rigid untuk melindungi kesejahteraan ibu dan anak. Setelah RUU KIA disahkan sebagai inisiatif DPR, maka hanya tinggal menunggu surat presiden dan daftar inventarisasi masalah (DIM).

Selanjutnya, kata Puan, Bamus akan menentukan alat kelengkapan Dewan yang nantinya akan membahas RUU tersebut bersama pemerintah di tingkat pertama. Meski usulan cuti melahirkan hingga 6 bulan dinilai menimbulkan kontroversi, dipastikan bahwa itu tidak bertentangan dengan UU lainnya khususnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Karena itu, kata Puan, dalam membahas RUU itu kelak, DPR dan pemerintah akan meminta masukan dari seluruh pemangku kepentingan sehingga beberapa persoalan yang menimbulkan polemik dapat segera menemukan solusi. “Saya meminta dukungan dari masyarakat sehingga kami dapat menghasilkan produk hukum yang baik untuk rakyat, khususnya bagi kesejahteraan ibu dan anak yang sangat penting dalam pembangunan bangsa,” ujar Puan.

Di samping itu, kata Puan, RUU KIA juga bertujuan mengatasi berbagai permasalahan tumbuh kembang anak seperti stunting yang masih menjadi persoalan besar saat ini. Dengan demikian, dapat menyongsong generasi emas Indonesia.

Sebagai informasi, RUU KIA mengatur cuti melahirkan bagi ibu dan ayah selama 40 hari. Tujuannya, agar seorang suami yang bekerja dapat membantu istrinya untuk merawat bayi yang baru lahir.