
Demokrat Pastikan Koalisinya Solid Walau Sekjen Nasdem Johnny Plate Jadi Tersangka

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan)/Dokumentasi Partai Nasdem
Partai Demokrat memastikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tetap solid meski Sekjen Nasdem Johnny G. Plate menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G. Demokrat juga menghormati proses hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) saat ini.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, dengan mengutamakan asas praduga tidak bersalah, Kejagung diminta terbuka menyampaikan seluruh informasi mengenai kasus tersebut.
“Tentunya kami Partai Demokrat bersama dengan 2 partai lainnya, yaitu Nasdem dan PKS juga tetap teguh pada semangat membangun koalisi perubahan,” kata Agus di Hotel Bidakara, Jakarta beberapa waktu lalu.
Dengan adanya kejadian tersebut, kata Agus, baik Partai Nasdem, PKS, maupun Demokrat, semakin yakin secara bersama-sama menghadirkan gerakan perubahan untuk Indonesia yang lebih maju. “Kita ingin juga hukum di Indonesia ini ditegakkan secara adil, tidak tebang pilih. Oleh karena itu, kami berharap bahwa penegakan hukum benar-benar murni penegakan hukum,” ujar Agus.
Sebelumnya, bakal calon presiden (capres) dari KPP, Anies Baswedan memastikan pihaknya akan terus berupaya menegakkan keadilan di Indonesia. Apalagi keadilan itu yang dinilai bisa menjaga persatuan di negeri ini.
“Itu hasil obrolan kita dengan Pak Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem) dengan teman-teman Nasdem pada malam hari ini,” kata Anies di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain itu, Anies mengatakan, pihaknya dengan Surya Paloh tidak khawatir kemungkinan penurunan elektabilitas Partai Nasdem pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 karena kasus Johnny Plate itu. Terlebih ada hal yang lebih penting untuk dipikirkan dan dibahas, daripada harus mengutamakan tingkat elektoral suara yang berpengaruh dari kejadian yang terjadi saat ini.
“Itu menjadi urusan yang remeh temeh, urusan kita lebih besar daripada jumlah suara, daripada persentase, republik ini tidak diatur dengan persentase. Republik ini dibangun dengan nilai, dengan gagasan, dengan keseriusan, untuk memegang nilai itu, dan itu yang tadi kita bahas,” kata Anies.
Leave a reply
