
Anggota Komisi VI Ini dan Erick Thohir Apresiasi Kinerja Keuangan Positif BRI

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto/Dokumentasi DPR
Kinerja keuangan positif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pada Kuartal III/2022 dinilai tidak terlepas dari panduan moral yang dicanangkan Kementerian BUMN. Apalagi BRI cukup adaptif ketika menghadapi situasi dan kondisi ekonomi nasional dan global saat ini.
“BRI mampu tunjukkan loyalitasnya secara bersamaan baik kepada pemerintah di satu sisi selaku regulator, dan masyarakat di sisi lain sebagai pemilik saham terbesar BRI. Loyalitas itu dijalankan dengan baik oleh BRI di bawah kepemimpinan Pak Sunarso (sebagai) Dirut saat ini,” kata anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Darmadi, kinerja positif BRI itu antara lain karena keterlibatannya membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena itu, keberhasilan BRI yang mampu membukukan laba bersih yang cukup signifikan tahun ini patut diapresiasi.
“Torehan tersebut layak diapresiasi karena BRI mampu menunjukkan kinerja positif di tengah badai ketidakpastian ekonomi saat ini,” ujar Darmadi.
Seperti Darmadi, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengapresiasi kinerja positif Bank BRI itu yang dinilai mampu memanfaatkan momentum pasca-pandemi Covid-19 dan menangkap tantangan untuk menjadi peluang bagi perusahaan. Kemampuan BRI tersebut tidak terlepas dari keberhasilan transformasi berkelanjutan yang dilakukan Perseroan.
“Transformasi di perusahaan BUMN perlu terus digalakkan, sebagai upaya kontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tujuannya untuk mendorong percepatan kinerja BUMN yang menjalankan sepertiga ekonomi Indonesia dalam kondisi sehat serta mendorong program kesejahteraan masyarakat lebih optimal,” kata Erick.
Dalam laporannya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kinerja keuangan BRI Kuartal III/2022 di bawah BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 39,31 triliun atau tumbuh 106,14% secara tahunan (yoy). Begitu pula total aset yang juga meningkat 4,00% (yoy) menjadi Rp 1.684,60 triliun.
Dengan menerapkan strategic response yang tepat, kata Sunarso, BRI mampu memberikan fungsi intermediary penyaluran kredit dan penghimpunan dana masyarakat yang membuat kinerja Perseroan positif.
“Di samping itu, BRI juga mampu mencatat pertumbuhan fee based income yang semakin baik dengan ditopang meningkatnya transaksi digital banking BRI berkat transformasi digital yang terus dilakukan secara berkelanjutan,” kata Sunarso.
Leave a reply
