Anggota Komisi VI DPR Ingin Rapat dengan Mendag Bicarakan soal Minyak Goreng

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menilai aktivitas ekspor minyak goreng masih terus berlangsung hingga saat ini. Karena itu, harga minyak goreng di pasaran masih terus melambung.

Karena itu, kata Andre, Komisi VI sudah seharusnya menggelar rapat sesegera mungkin dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk membahas masalah pokok minyak goreng itu. Sebagai menteri, Lutfi diminta mengambil tindakan dengan mengurangi ekspor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Saya ingin kita rapat dengan Menteri Perdagangan (Lutfi), kita tegas-tegas saja dengan menteri ini, apa tegasnya, bahwa sebenarnya urusan minyak goreng stabil itu sederhana, tinggal mengurangi pasar ekspor untuk diwajibkan mengisi kebutuhan dalam negeri dahulu,” kata Andre di Kompleks Parlemen beberapa waktu lalu.

Andre mengatakan, berdasarkan catatannya, jumlah penyaluran minyak goreng yang direncanakan pemerintah sebanyak 1,2 miliar liter per 6 bulan tidak seimbang dengan jumlah ekspor yang mencapai 16 miliar liter per tahun. Berdasarkan jumlah itu, diperkirakan kebutuhan dalam negeri yang hanya 2,4 miliar liter itu bisa dipasok dari angka ekspor.

Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka mengatakan, pihaknya sungguh berharap rapat dengan Mendag Lutfi membicarakan stabilisasi harga minyak goreng bisa segera dilaksanakan. Soalnya, berbicara minyak goreng ini tidak hanya mengenai harga tapi untuk menjaga stabilitas dan perbaikan tata niaga yang dapat menjamin harga baik bagi para pengusaha kelapa sawit maupun pengusaha minyak goreng.

“Dengan demikian saya kira memang perlu ada suatu pertemuan yang lebih. Saya sepakat ada aturan bukan hanya untuk mengatur harga minyak goreng curah atau kemasan, tapi aturan yang jelas tentang ekspor dan impor harga bahan baku, sehingga ada integrasi sekali lagi antara industri CPO dengan industri minyak goreng,” kata Rieke.