Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Bersiap Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

0
617
Reporter: Rommy Yudhistira

Pemerintah diminta untuk menambah stok obat-obatan dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Apalagi negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia kembali mengalami lonjakan kasus harian Covid-19.

“Saya kira meski tadi disampaikan 20 ribu, kita harus bersiap 2 kali lipat sampai 50 ribu (kasus) tidak apa-apa, (obat-obatan) tidak akan basi kok. Kan temen-temen epidemiolog menyampaikan, sampai kapan pun belum ada yang bisa menyampaikan (Covid-19) kapan akan berakhir,” kata anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo beberapa waktu lalu.

Rahmad mengatakan, belajar dari pengalaman sebelumnya soal kenaikan kasus Covid-19, pemerintah diminta bisa mengambil langkah-langkah persiapan. Apalagi kasus kenaikan Covid-19 setiap saat masih bisa kembali mengalami kenaikan.

“Ini harus menjadi perhatian bersama, ini saya rekam biar tidak ada kejadian sesuatu yang memilukan di kemudian hari. Ini menjadi ‘PR’ bersama, terkait dengan alat-alat kesehatan (alkes) juga saya kira. Alkes juga harus diperkuat, jangan sampai kita mengalami hal yang sangat buruk,” kata Rahmad.

Rahmad karena itu berharap kepada pemerintah agar dapat segera melakukan perhitungan dengan membuat rencana alokasi anggaran. Dengan demikian, jika gelombang Covid-19 kembali menyerang, Indonesia sudah memiliki persiapan baik dari sisi obat-obatan maupun alkes.

Baca Juga :   Lolos Audit Penerapan Protokol Covid-19, Pegadaian Kantongi Sertifikasi

“Itu juga menjawab dari teman-teman asosiasi mengenai kesulitan obat-obatan dan lain-lainnya, sekarang ini tanggung jawabnya pemerintah pusat dalam hal ini para eselon 1 untuk menganggarkan yang lebih. Pemerintah pusat harus memberikan prepare obat dan alkes yang cukup,” ujar Rahmad.

Sementara itu, rekan Rahmad di Komisi IX DPR, Ratu Ngadu Bonnu Wulla mendorong pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi terutama di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, di kawasan tersebut terkait pelaksanaan program vaksinasi masih berada di angka 70%.

Padahal, kata Ratu, pemerintah memiliki program untuk mengangkat pariwisata NTB melalui perhelatan ajang balap motor MotoGP yang rencananya diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, pada 2022 nanti. Lewat peluang ini diharapkan Indonesia memiliki kesempatan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus mengenalkan pariwisata di wilayah Lombok yang mengalami keterpurukan selama dihantam pandemi Covid-19.

“Kalau (vaksin) belum sampai 70%, saya khawatir akan batal nantinya event MotoGP itu apalagi saat ini gelaran seperti itu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia yang sebelumnya terdampak akibat pandemi,” kata Ratu.

Baca Juga :   KSP Beberkan 5 Strategi yang Dijalankan Pemerintah sebagai Dasar Menuju Indonesia, Apa Saja?

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics