
Anggota Baleg DPR: IKN Baru Harus Lahirkan Peradaban Baru

Rencana gambar pembangunan IKN baru di Kaltim/Pikiran Rakyat
Rancangan Undang Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) diharapkan bisa melahirkan peradaban baru yang lebih ramah atas semua isu, baik isu lingkungan maupun kesejahteraan. Rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dinilai sudah tepat karena akan mengurangi beban Jakarta.
Menurut anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Kota Jakarta dilihat dari sisi kependudukan, lingkungan, kemacetan, dan lainnya sudah tidak ramah lagi. Karena itu, pusat pemerintahan yang disebut sebagai ibu kota yang berasal dari kata “ibu” merupakan Rahim peradaban.
“Maka ibu kota negara harus menjadi rahim peradaban negara kita atau rahim peradaban Nusantara. Kalimantan Timur yang dipilih juga merupakan rahim peradaban Indonesia. Itu harus tercermin dalam ibu kota baru, tidak hanya dari sisi fisik pembangunan tetapi dari sisi kemanusiaan, sosial, budaya, dan lingkungan,” kata Eem seperti dikutip situs resmi DPR beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pengertian demikian, Eem menyambut baik pemindahan IKN. Apalagi, permukaan tanah Jakarta terus turun 12 cm setiap tahun. Ini membahayakan masa depan IKN. Beban Jakarta sudah sangat berat, karena pusat pemerintahan, bisnis, dan perdagangan menyatu di Jakarta.
“Ide pemerintahan hari ini untuk memindahkan ibu kota sangat relevan, walau munkin ini tidak bisa selesai dalam setahun atau dua tahun. Surat presiden hari ini sudah keluar dan sudah diserahkan kepada DPR. Artinya pemindahan ibu kota sudah serius,” ujar Eem.
Eem karena itu menyerukan pembangunan IKN di Kaltim harus menonjolkam sisi keibuan yang punya kasih sayang tanpa batas. Jadi, pengelolaan IKN juga harus seperti itu, ramah atas semua isu. Baleg sendiri belum membahas lagi RUU IKN ini. Isu ini, ujar Eem, memang penting dibicarakan kembali.
“Persiapan membangun IKN baru harus tuntas dan komprehensif,” ujarnya.
Leave a reply
