Talenta Bidang EBT Cenderung Naik, Prasetiya Mulya Adopsi Kurikulum Multidisiplin di STEM

0
523

Permintaan sumber daya manusia (SDM) untuk bidang energi baru terbarukan tambah besar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengakui bahwa permintaan talenta-talenta di bidang EBT ini semakin besar dari waktu ke waktu.

“Saat ini sudah ada beberapa program studi yang berorientasi pada energi baru terbarukan, renewable energy, baik Diploma, S1, S2 dan S3. Ini untuk membangun SDM dan inovasi serta mendorong transformasi energi baru terbarukan di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Prof. Nizam dalam keterangan resmi.

Salah satu kampus yang membuka keilmuan renewable energy adalah School of Applied Science Technology Engineering & Mathematics (STEM) Universitas Prasetiya Mulya. Hadirnya STEM di Prasetiya Mulya sejalan dengan perkembangan bisnis yang semakin dinamis, khususnya di bidang energi terbarukan.

“Prasetiya Mulya dari segi bisnis memiliki banyak experience, dan kami melihat ke depan bahwa bisnis bukan hanya food and beverage, fashion, atau hal seperti itu saja, tapi juga bisnis berbasis sains dan teknologi sebagai bisnis masa depan. Hal tersebut yang mendorong Prasetiya Mulya membangun School of Applied STEM, salah satunya jurusan Renewable Energy Engineering,” kata Head of Renewable Energy Engineering Study Program School of Applied STEM Prasetiya Mulya, Dr. Adinda Ihsani Putri saat menjadi pembicara dalam ajang Indo EBTKE Conex di ICE BSD.

Baca Juga :   Anggota Komisi VII DPR Harap Transisi Menuju EBT Dilakukan Secara Terintegrasi

Meski dalam ilmu sains, namun School of Applied STEM tetap pada DNA Prasetiya Mulya, yakni mengintegrasikan antara engineering dan bisnis. Lulusannya siap terjun ke industri energi terbarukan dengan arah menjadi Renewable Energy Engineer, Energy Auditor serta Energypreneur.

Mahasiswa bakal mendapatkan pengajaran sesuai dengan pengembangan kurikulum yang relevan, mulai dari teknis material, kajian keekonomian hingga financing, sehingga mahasiswa mampu mengerjakan proyek EBT, bukan hanya menguasai aspek teknis, namun juga memahami kontrak, hingga analisis keekonomian projek. Adapun School of Applied STEM Prasetiya Mulya memfokuskan pada EBT dalam bentuk listrik baik dari sisi supply melalui energy conversion dan demand melalui energy management.

“Mahasiswa punya pilihan untuk mendalami energy conversion atau energy management. Pada energy conversion ada pilihan solar PV, biomass, wind, dan hydro. Sedangkan energy management lebih ke green energy building, green industry dan green transportation,” kata Adinda.

Dengan kurikulumnya, mahasiswa bukan hanya mempelajari satu keilmuan, melainkan multidisiplin, mulai dari Teknik Kimia, Teknik Mesin, hingga Teknik Elektro, yang diaplikasikan pada pembangkit listrik tenaga bioenergi, air, angin, dan matahari.

Leave a reply

Iconomics