Peran Aktif Anak Muda Jadi Kunci Pembangunan Berkelanjutan 2030

0
2056

Webseries 2 bertema SDGs & Youth: Your Goals, Your Decade yang diselenggarakan oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) pada Kamis (12/11/2020)/Dok. APRIL

Keterlibatan aktif anak mudamenjadi penentu dalam tercapainya pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) demi menciptakan tatanan dunia yang lebih baik pada 2030 nanti.

Dari total populasi dunia saat ini yang diperkirakan mencapai 7,5 miliar penduduk, 16% diantaranya atau sekitar 1,2 miliar penduduk merupakan orang muda berusia antara 15 hingga 24 tahun. Kaum muda ini sangat berperan untuk menghadapi ancaman dan tantangan terburuk bagi pembangunan berkelanjutan, termasuk dampak perubahan iklim, pengangguran, kemiskinan, ketidaksetaraan gender, konflik, dan migrasi.

Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 70% dari total penduduk dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2028-2030. Pada periode tersebut, diprediksi akan menjadi puncak fenomena bonus demografi yang dapat dioptimalkan untuk produktivitas dan kemajuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Hal tersebut diulas dalam webseries2 bertema SDGs & Youth: Your Goals, Your Decade yang diselenggarakan oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) pada Kamis (12/11/2020).

“Pemuda adalah kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Fenomena bonus demografi yang hanya terjadi satu kali saja itu harus menjadi momentum untuk memaksimalkan produktivitas dan kemajuan bangsa,” kata IBCSD Vice President Febriany Eddy dalam sambutannya.

Baca Juga :   Kembangkan Produk Digital, BNI Sasar Pasar Milenial

Antusiasme anak muda untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan SDGs terlihat nyata melalui platform survei global yang diinisiasi PBB, MY World yang menjaring masukan dari seluruh dunia untuk realisasi aganda global SDGs 2030. Dari total 8 juta partisipan yang bergabung, sebanyak 54% merupakan anak muda berusia 16-30 tahun.

Angka tersebut menjadi cerminan bahwa karakteristik anak muda yang dibutuhkan untuk menyukseskan SDGs sesuai yang disampaikan PBB yaitu pemikir kritis (critical thinkers), pembuat perubahan (change-makers), inovator, komunikator dan berjiwa pemimpin (leaders).

Sustainability Senior Analyst Grup APRIL Natasha Gabriella mengatakan sebagai perusahaan swasta yang mengedepankan konsep SDGs dalam kegiatan bisnisnya, Grup APRIL memiliki program pembinaan dan akselerasi pemimpin muda di bidang sustainability yang dinamakan ASPIRE (APRIL Sustainability Professional Readiness Program).

“Melalui ASPIRE, Grup APRIL ikut membina calon pemimpin muda perusahaan di bidang keberlanjutan yang diharapkan dapat menjadi penentu kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Natasha.

Sejalan dengan filosofi perusahaan untuk memberdayakan masyarakat sekitar, Grup APRIL juga memiliki program peningkatan akses pendidikan bagi anak muda di 48 desa sekitar wilayah operasional dalam program community development (comdev). Program ini diharapkan dapat menelurkan pemimpin-pemimpin muda untuk pengembangan masyarakat yang lebih maju.

Baca Juga :   United Tractors Peroleh Sertifikasi Renewable Energy dari PLN

“Kami melihat pentingnya dukungan semua pihak termasuk lintas generasi dari yang muda hingga tua untuk mendukung strategi pembangunan yang berkelanjutan,” ungkap Natasha.

Environmental Economist & Co Founder Think Policy Society Andhyta Firselly Utamipun mengungkapkan 64 juta generasi muda bisa berpartisipasi dalam tingkat mikro, meso dan makro untuk mewujudkan donat ekonomi, sebuah paradigma baru pondasi sosial dan batas lingkungan.

Selain Afu, hadir pula Tanah Sullivan, Head of Sustainability PT Gojek Indonesia yang menceritakan tentang inisiatif GoGreener mereka. Gojek sudah menerapkan GoGreener sejak tahun 2019 dengan harapan dapat mengajak generasi muda dalam ekosistemnya untuk untuk turut mendorong pencapaian TPB, terutama di bidang lingkungan. Bahkan, Gojek terus berinovasi hingga kini menciptakan platform carbon offset mobile bagi penggunanya.

Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) sebagai asosiasi bisnis yang dipimpin oleh CEO dari perusahaan-perusahaan yang mempunyai komitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kegiatan SDGs Webinar Series oleh IBCSD ini secara khusus dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran kaum muda dan semua pihak mengenai pentingnya peran kaum muda dalam agenda pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga :   BPS: Inflasi April 2020 Sebesar 0,08% adalah Pola Tidak Normal

Beberapa nama yang turut berpartisipasi dalam webseries kali ini yaitu Manager Risk Advisory – Sustainability Deloitte Indonesia Jessica Setiawan; Head of Sustainability Gojek Tanah Sullivan; Sustainability Senior Analyst APRIL Group Natasha Gabriela; Environmental Economist & Co Founder Think Policy Society Andhyta Firselly Utami; serta Youth Engagement UNFPA Risky Murdiono sebagai penanggap. Dan sebagai moderator hadir pula Deputy Director SDG Academy Indonesia Yosea Kurnianto. Rangkaian webinar ini akan dilanjutkan dengan webinar seri ketiga dengan tema pendidikan pada tanggal 26 November mendatang.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics