
Momentum The Age of Creations Menjadi Peluang Bagi Kreator

Menkominfo Johnny G. Plate/Dok. Kominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengajak mahasiswa untuk berkreasi dan berinovasi di Masa Peradaban Kreasi atau Age of Creations. Menteri Johnny menilai masa depan bukan hanya milik futurolog tapi juga milik semua orang yang memiliki mimpi dan bisa memanfaatkan teknologi terkini.
“There is nothing like a dream to create the future, begitulah Victor Hugo, seorang penyair klasik kebesaran Prancis mendeskripsikan pentingnya mimpi, visi, dan imajinasi dalam membentuk masa depan,” kata Menteri Johnny dalam keterangan tertulis.
Mengutip pemikiran James Arbib dan Tony Seba dalam publikasi yang berjudul “Rethinking Humanity”, Menteri Johnny mengupas masa peradaban kreasi yang akan dimasuki bersama. “Mereka menjelaskan bahwa saat ini kita tengah berada di antara dua masa peradaban, yakni Masa Peradaban Ekstraksi (The Age of Extraction) yang akan segera kita tinggalkan, dan Masa Peradaban Kreasi (The Age of Creation) yang akan menjelang,” jelasnya.
Menurut Menkominfo, masa Peradaban Kreasi ditandai dengan perubahan kecenderungan untuk melakukan terobosan. Ia menjelaskan yang semula dilakukan dengan melakukan ekspansi geografis, menjadi mengandalkan peningkatan kemampuan teknologi, di antaranya dengan teknologi kunci artificial intelligence, precision biology, internet-of-things (IoT), blockchain, dan additive manufacturing.
Menteri Johnny menyatakan masa Peradaban Kreasi mendasarkan pada sistem produksi yang terdesentralisasi, menghasilkan karakteristik infinite returns dan near-infinite supply. “Dengan kondisi itu berpotensi akan membuka sejarah baru kehidupan manusia, yakni the age of freedom,” ujarnya.
Salah satu teknologi yang akan berkembang adalah metaverse. Menurut Menkominfo, teknologi itu akan menjadi salah satu bentuk kreasi idea from the scratch dalam The Age of Creation ini. Namun demikian, Menteri Johnny mengingatkan agar kreator dapat mempertimbangkan moral dan nilai yang berlaku di kalangan masyarakat Indonesia.
Leave a reply
