
5 Kesalahan Finansial Yang Sering Dilakukan First Jobber

Pusat perbelanjaan di Depok Pesona Square/Antara
Usia 20-an biasanya adalah usia first jobber kamu, di mana untuk pertama kalinya kamu akan mendapatkan pengasilan atas keringatmu.
Ya, memang sangat menyenangkan bisa memiliki pendapatansendiri, tidak lagi hanya mengharapkan uang saku dari orang tua. Tapi ingat! Jangan terlalu lama menikmati euforia atas hasil dari kerja kerasmu selama ini, karena kesalahan keuangan banyak terjadi pada first jobber.
Di mana kurangnya literasi keuangan pun menjadi latar belakang atas kesalahan keuangan yang dilakukan. Kamu harus baca beberapa kesalahan yang dilakukan first jobber di bawah ini supaya kamu tidak jatuh ke lubang yang sama!
1. Tidak memiliki tujuan keuangan
Tidak memiliki tujuan keuangan merupakan kesalahan keuangan pertama yang banyak dilakukan first jobber. Dengan memilki tujuan keuangan, artinya kamu memiliki dasar tujuan untuk melakukan perencanaan keuangan kamu.
Misal ketika kamu memiliki tujuan keuangan untuk mempersiapkan dana pernikahan, maka kamu akan melakukan perencanaan keungan untuk mencapai tujuan keuangan ini.
Dari mulai rutin menabung setiap bulannya sesuai dengan target untuk mencapai tujuan keuangan kamu.
Karena kebanyakan first jobber merasa tidak memiliki tujuan keuangan sehingga sering kali tidak melakukan investasi atau menabung untuk mencapai tujuan keuangannya.
[Baca Juga: Kegalauan Milenial: Sudah Kerja Tapi Belum Punya Aset di Usia 30]
2. Tidak memiliki dana darurat
Dana darurat merupakan pondasi dalam suatu piramida keuangan, sebelum kamu mulai berinvestasi untuk mencapai tujuan keuangan maka hal yang paling mendasar yang harus kamu penuhi terlebih dahulu adalah dana darurat.
Untuk kamu first jobber yang masih single, kebutuhan dana darurat yang harus dipenuhi adalah 6 kali dari pengeluaran bulanan.
Kesalahan first jobber adalah tidak pernah memiliki dana darurat sehingga ketika ada risiko darurat terjadi misalkan sakit atau pun PHK maka besar kemungkinan dia akan mengalami kebangkrutan atau menimbulkan utang.
3. Utang “Is Lyfe”
Menjadikan utang sebagai gaya hidup merupakan kesalahan terbesar bagi first jobber. Banyak orang yang beranggapan bahwa memiliki utang merupakan motivasi untuk kerja, namun anggapan itu sudah pasti salah.
Mereka yang menjadikan utang is lyfe adalah mereka yang tidak sadar bahwa utang merupakan jebakan. Kebanyakan first jobber banyak melakukan kesalahan utang di kartu kredit, utang konsumtif, dan KTA.
Menjadikan kartu kredit sebagai kartu ajaib yang bisa mewujudkan keinginan tanpa mengetahui kondisi keuangan adalah kesalahan besar.Pahami bahwa kartu kredit dan sejenisnya merupakan kartu utang yang harus bisa kita penuhi cicilannya secara penuh bukan hanya cicilan minimumnya saja.
[Baca Juga: Fresh Graduates, Gaji Jangan Asal Tabung Kalau Gak Mau Buntung!]
Mungkin kamu yang menggunakan utang kartu kredit adalah kamu yang merasa mampu untuk membayar cicilan minimum, namun alangkah lebih baik dalam penggunaan kartu kredit ini kamu langsung membayar cicilan penuh.
Jika kamu merasa tidak memiliki uang untuk membayar cicilan penuh kartu kredit maka alangkah jauh lebih baik kalau kamu tidak menggunakan kartu kreidt untuk membeli barang yang kamu inginkan.
4. Tidak memiliki asuransi
Banyak first jobber yang tidak membeli asuransi kesehatan karena merasa sudah memiliki BPJS dari perusahaan. Namun Apakah kamu yakin BPJS cukup dengan kebutuhan kamu?
Setelah kamu memastikan kebutuhan dana darurat kamu terpenuhi, maka sebelum melangkah untuk melakukan perencanaan tujuan keuangan kamu, pastikan bahwa kamu sudah memiliki proteksi yang cukup dengan kebutuhan keuangan kamu.
Risiko sakit bisa saja terjadi kapan saja dan pada siapa saja, maka amit-amit jika suatu hari kamu tidak memiliki asuransi kesehatan dan terkena risiko besar kemungkinan dana darurat mu akan habis digunakan.
Parahnya lagi jika kamu tidak memiliki asuransi, ditambah tidak memiliki dana darurat maka besar kemungkinan kamu akan melakukan utang untuk memenuhi kebutuhan kamu membayar biaya rumah sakit.
5. Merasa belum waktunya pensiun
Sebagai first jobber yang baru memiliki pekerjaan kadang merasa, buat apa persiapkan dana pensiun dari sekarang? Ah masih lama ini! Masa pensiun adalah masa dimana kita sudah tidak memiliki pendapatannamun masih memiliki kebutuhan pengeluaran.
Pada masa ini kamu harus pastikan kebutuhan dana pensiun kamu sudah terpenuhi dengan mempersiapkannya sejak kamu memilki pendapatan di masa produktif.
Jika kamu menunda-nunda untuk berinvestasi untuk kebutuhan pensiun maka waktu tidak akan terasa berjalan begitu cepat, jangan sampai akhinya kamu sampai dimasa pensiunmu, kamu masih belum memiliki persiapan secara finansial.
Semakin dini kamu mempersiapkan masa pensiunmu maka kebutuhan dana pensiun yang kamu harus alokasikan setiap bulannya akan semakin kecil karena time horizon-nya masih sangat jauh.
Namun semakin kamu menunda untuk menabung kebutuhan dana pensiunmu maka time horizon–nya akan semakin sempit dan alokasi tabungan untuk dana pensiun kamu akan semakin besar setiap bulannya.
Kalau kamu masih bingung dalam mengatur keuangan dan masih melakukan kesalahan finansial, kamu bisa diskusi dengan financial planner Finansialku melalui aplikasi Finansialku.
Kesimpulan
5 kesalahan di atas adalah kesalahan yang membuat first jobber gagal dalam finansial. Maka perencanaan keuangan harus dilakukan sejak pertama kali kamu mendapatkan pendapatanagar kamu bisa mandiri secara finansial dan bisa wujudkan masa depan kamu.
Artikel ini merupakan kerjasama antara The Iconomics dengan Finansialku. Keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Finansialku.
Leave a reply
