Target Bisnis Baru Standard Chartered Dukung SDGs

0
462

Standard Chartered (“Bank”) mengumumkan target bisnis baru untuk mendukung kliennya beralih ke ekonomi rendah karbon sebagai bagian dari Aspirasi Keberlanjutan.

“Selama 18 bulan terakhir, kami telah membuat serangkaian komitmen yang semuanya diarahkan untuk mendukung Perjanjian Paris tentang perubahan iklim dan transisi ke yang ekonomi yang lebih adil, lebih bersih, dan lebih hijau,” kata Group Head, Corporate Affairs, Brand & Marketing Tracey McDermott dalam siaran pers.

Tracey mengatakan pihaknya tahu bahwa investasi yang dibutuhkan tidak dapat disediakan oleh pemerintah dan LSM saja, sehingga sangat penting bagi investor untuk merangkul Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan langkah dan skala yang tepat. Ia mengatakan kehadiran dan jangkauan usaha Standard Chartered yang unik memampukan berada di posisi yang tepat untuk membantu menyalurkan pendanaan ke tempat yang paling penting. Itulah sebabnya, selain menghentikan dukungan untuk klien yang menghasilkan lebih dari 10% pendapatannya dari batu bara pada tahun 2030.

Standard Chartered juga memiliki target baru untuk membiayai dan memfasilitasi US$35 miliar bagi teknologi bersih dan energi terbarukan, serta US$40 miliar untuk infrastruktur berkelanjutan.

Baca Juga :   Amar Bank Gelar CSR Bangun Hunian Layak

Pada akhir tahun 2024, Bank berkomitmen untuk menyediakan US$35 miliar untuk layanan pembiayaan proyek, konsultasi merger dan akusisi (M&A) dan layanan restrukturisasi utang untuk proyek energi (surya dan angin) terbarukan dan bersih.

Standard Chartered juga akan mengurangi emisinya di seluruh properti globalnya pada tahun 2030. Kehadirannya pada 60 negara, termasuk banyak negara besar yang sedang berkembang, Bank akan mencapai emisi bersih nihil/nol dengan hanya menggunakan energi dari sumber yang terbarukan dan terus mengejar langkah-langkah efisiensi energi di properti seluas 1,1 juta meter persegi.

Dalam siaran pers CEO Regional untuk Standard Chartered Bank di ASEAN dan Asia SelatanJudy Hsumengatakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa pasar negara berkembang menghadapi kesenjangan investasi tahunan US$2,5 triliun dalam memenuhi SDGs. Inilah tantangan besar dan peluang besar bagi bank dan sektor swasta untuk ambil bagian. Saat ini hanya 60% dari kebutuhan investasi SDGs ditangani di negara-negara berkembang, dan bahkan di Afrika hanya tercukupi 10%.

Leave a reply

Iconomics