Smartfren Akusisi 20,5% Saham Moratelindo Senilai Rp360 Miliar

0
225

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melalui anak usahanya, Smart Telekom (Smartel), mengakusisi 20,5% saham Moratelindo atau Moratel, senilai sekitar Rp360 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Antony Susilo, Direktur Smartfren mengatakan bahwa transaksi ini terjadi pada 25 Mei lalu yang ditandai penandatanganan Perjanjian Penyerataan Saham Bersyarat antara Smartel dengan PT Candrakarya Multikreasi (CKM) dan PT Gema Lintas Benua (GLB) serta dengan Moratel. CKM dan GLB adalah pemegang saham Mortael.

“Dengan penyertaan modal saham tersebut, Smartel akan menjadi pemegang saham minoritas, tidak menjadi pemegang saham pengendali dan tidak menempatkan pengurus di Moratel,” ujar Antony yang dikutip Iconomics, Selasa (1/6).

Disebutkan Antony, rencana penyerataan saham ini dapat diselesaikan degan tunduk kepada syarat-syarat pendahuluan sebagaimana diatur dalam Perjanjian. Diantaranya adalah telah diperolehnya persetujuan dari para pemegang saham masing-masing piha.

“Penyertaan saha ini dilakukan dalam rangka pengembangan usaha strategis Perseroan, Smartel dan Moratel di masa yang akan datang,” ujar Antony.

Mengutip keterangan di situs perusahaannya, Moratelindo merupakan salah satu penyedia infrastruktur serat optik untuk jaringan telekomunikasi yang berkantor pusat di Jakarta. Moratelindo Cable System 1 (MIC-1) adalah jaringan internasional pertama yang dibangun oleh Moratelindo dengan panjang kabel sekitar 81,5 kilometer, menghubungkan Batam dan Singapura pada 2007. Moratelindo juga berhasil menggelar kabel darat di dalam wilayah Singapura dengan panjang kabel sekitar 23 kilometer dari titik pendaratan Changi ke Global Switch.

Baca Juga :   AI Experience Center Indosat di Solo Pamerkan Kekuatan AI

Moratelindo memiliki jaringan nasional yang menghubungkan pulau Sumatera – Jawa – Bali dengan panjang kabel 7.167 kilometer. Kemudian pada tahun 2011, Moratelindo membangun infrastruktur serat optik yang menghubungkan Batam – Dumai – Malaka (BDM) dengan panjang kabel 403 kilometer. Beberapa tahun kemudian, Moratelindo mengembangkan serat optik internasional kedua yang menghubungkan Jakarta, Bangka, Bintan, Batam dan Singapura (B3JS) dengan panjang kabel 1.234 kilometer. Selain itu, untuk memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi yang dapat diandalkan pada tahun 2014, membangun pula jaringan untuk mengakses Jambi dan Batam (JIBA) dengan panjang kabel 414 kilometer.

Moratelindo memiliki backbone dengan rentang kapasitas besar dari Sumatera Backbone (SBB) 580 Giga, Java Backbone 430 Giga, Surabaya – Denpasar Backbone 100 Giga hingga B3JS Backbone 1.400 Giga. Selain itu, Moratelindo juga memiliki akses kabel dalam kota (innercity) di beberapa kota di Indonesia yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Batam, Jambi, Bandung, Semarang, Solo, Yogya, Madiun, Cirebon, Malang, Jember, Bogor, Pekanbaru, Dumai , Lampung, Serang, Pekalongan, Tegal, Purwokerto, Bangka, Bali, dan Makasar dengan total panjang 11.388 kilometer.

Leave a reply

Iconomics