
PP Presisi Raih Kontrak Baru Rp333,5 Miliar di Awal 2022

Layanan pertambangan PP Presisi/Dok. PP Presisi
PT PP Presisi Tbk (PP Presisi) menyebut telah meraih kontrak baru awal tahun 2022 sebesar Rp333,5 miliar. Kontrak baru tersebut meningkat sebesar 54% YoY dari Rp153,5 miliar periode yang sama tahun lalu.
Penambahan kontrak baru tersebut didapatkan dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay dan structure work pada beberapa proyek gedung.
“Merupakan awal tahun yang menggembirakan bagi PP Presisi dengan perolehan kontrak baru tersebut berupa penambahan kontrak baru secara berkesinambungan dari proyek jasa pertambangan nikel yang telah kami kerjakan, serta kontrak baru dari pekerjaan structure work,” kata Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar dalam keterangan tertulis.
Ia mengatakan target perolehan kontrak baru PP Presisi di tahun 2022 tumbuh sekitar 10% dari pencapaian ditahun sebelumnya. Menurutnya, strategi dan kebijakan yang dilakukan Perseroan dengan berfokus pada jasa pertambangan maupun infrastructure specialist secara terintegrasi, dari proyek strategis nasional yang didapat melalui PP Group maupun Non PP Group khususnya pada sektor jasa pertambangan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan pada tahun 2022 dan meningkatkan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan.
“Dengan penambahan kontrak baru pada jasa petambangan nikel secara berkesinambungan, kami optimistis akan memperoleh kontrak baru pada jasa pertambangan melebihi target yang telah ditentukan seperti pada tahun 2021, dimana terjadi shifting perolehan kontrak baru dari civil work ke mining services dengan mendominasi komposisi kontrak baru 2021 sebesar 53% sedangkan civil work menjadi sebesar 41%,” kata Rully.
PP Presisi optimistis dapat menggarap potensial pasar jasa pertambangan yang besar tersebut dengan memberikan jasa pertambangan yang terintegrasi, antara jasa pertambangan dengan jasa pembangunan infrastruktur pertambangan sehingga akan memberikan value added bagi pemilik izin usaha pertambangan (IUP). Dengan competitiveness tersebut, Perseroan mengklaim mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja Perseroan serta sebagai recuring income yang turut menunjang cashflow.
Leave a reply
