Perusahaan Pizza Hut di Amerika Serikat Bangkrut, Bagaimana dengan di Indonesia?

NPC International Inc, perusahaan franchisee Pizza Hut di Amerika Serikat menutup outlet-ouletnya karena mengalami pailit atau bangkrut. Namun, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) sebagai franchisee Pizza Hut di Indonesia menegaskan tak memiliki hubungan dengan NPC.

“Keputusan NPC untuk melakukan penutupan atas sejumlah Outlet tersebut tidak memiliki dampak, baik dari aspek keberlangsungan usaha, kegiatan operasional, kondisi keuangan dan/atau hukum, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap Perseroan,” ujar Kurniadi Sulistyomo, Sekretaris Perusahaan PZZA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Iconomics, Rabu (19/8).

Kurniadi mengatakan kondisi keuangan PZZA saat ini masih baik. “Perseroan ingin menyampaikan dan memastikan kepada publik, termasuk seluruh pemegang saham, investor, konsumen dan keluarga besar karyawan Perseroan di seluruh Indonesia, bahwa saat ini Perseroan masih berada dalam keadaan finansial yang baik, dan tidak akan mengalami dampak apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai akibat dari keputusan pengadilan terhadap NPC di Amerika Serikat,” ujarnya.

Mengutip laporan keuangan, sepanjang semester pertama 2020 lalu, emiten dengan kode saham PZZA ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,82 triliun, turun 6% dibanding Rp1,94 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba periode berjalan anjlok sangat dalam yaitu sebesar 89,49% dari Rp99,65 miliar pada semester pertama 2019 menjadi Rp10,48 miliar pada semester pertama 2020.

Di tengah kondisi ekonomi yang menantang tahun ini, PZZA masih melakukan eksapansi ke sejumlah daerah di Indonesia dengan membuka outlet-outlet baru.

“Perseroan telah berhasil membuka 19 outlet baru di berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya.

Ada pun beberapa outlet yang baru dibuka dalam sebulan terakhir adalah di kota Pangkal Pinang, Sawangan (Depok), Kota Singkawang dan Kota Palopo.