Permintaan Terus Meningkat, DCI Indonesia Terus Ekspansi Data Center

0
586

Perusahaan penyedia data center, sebagai pendukung infrastruktur digital, terus mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan akselerasi transformasi digital di Indonesia. Industri layanan pusat data diprediksikan mengalami pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 37% untuk periode 2013 hingga 2022.

Toto Sugiri, Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk mengatakan di tengah masuknya pemain-pemain baru di industri ini di Indonesia, Perseroan mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader dengan market share sebesar 56%.

Kapasitas pusat data Perseroan juga terus meningkat baik melalui pembangunan pusat data yang dimiliki secara langsung oleh Perseroan ataupun yang dioperasikan oleh Perseroan sebagai bagian dari DCI Platform.

Saat ini, Perseroan telah mengoperasikan 5 gedung data center dengan total kapasitas 53 MW.

“Memasuki tahun 2022, Perseroan dihadapkan dengan tantangan-tantangan baru, diantaranya Perseroan perlu menyusun kemampuan dan strategi untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang dinamis, bertambahnya pemain baru di industri pusat data, kenaikan harga listrik dan komitmen untuk mengurangi emisi karbon. Dalam rangka memenuhi permintaan pasar, salah satu stretegi Perseroan adalah melanjutkan ekspansi DCI Platform dengan melalukan pembangunan gedung pusat data di beberapa lokasi,” ujar Toto dalam paparan publik, Rabu (31/8).

Baca Juga :   PT DCI Indonesia Tbk Raih Pendapatan Rp458 Miliar pada Semester 1 2022, Naik 22%

Beberapa ekspansi yang dilakukan Perseroan adalah DCI Hyperscale 1 di Cibitung dengan power capacity lebih dari 300 Megawatt (MW) yang menggunakan gas power plant sebagai sumber energi.

Kemudian, DCI Hyperscale 2 di Karawang dengan power capacity lebih dari 600 MW dan untuk kedepannya akan mampu menghasilkan renewable energy lebih dari 30 MW.

“Saat ini Perseron sedang dalam proses perencanaan untuk membangun DCI Hyperscale 3 di Bintan dengan power capacity lebih dari 1.000 MW. Site Bintan ini sendiri akan menjadi salah satu green data center yang akan menggunakan renewable energy sebagai sumber power utama,” ujar Toto.

Sepanjang semester pertama yang lalu, DCI Indonesia berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp458 miliar, naik 22% year on year.

Toto mengatakan peningkatan pendapatan ini merupakan hasil dari optimalisasi berbagai strategi dan inovasi yang menjadi kunci sukses perseroan dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis yang baik. Hal ini termasuk fokus perseroan pada tiga tantangan utama pada industri pusat data tahun 2022 yang semakin kompetitif akibat akselerasi digital yang meliputi pemenuhan permintaan pasar, kompetisi di tengah kemunculan pemain baru di industri, dan memastikan terpenuhinya kepatuhan terhadap aspek ESG (Environmental, Social, dan Governance).

Baca Juga :   Jadi Emiten Ke-2 yang IPO Tahun 2021, Saham DCI Indonesia Tbk (DCII) Melejit 25% di Hari Pertama

“DCI secara konsisten akan terus memenuhi kebutuhan data center colocation dengan kualitas layanan terbaik. Kami telah dipercaya oleh para pelaku bisnis yang tercermin secara positif dalam pembukuan dengan profitabilitas yang sehat di tengah tingginya kompetisi di industri pusat data Indonesia,” ujar Toto.

Selain pendapatan yang tumbuh, Toto mengatakan laba bersih Perseroan juga tumbuh 29% menjadi Rp143 miliar. “Kinerja ini merupakan hasil dari implementasi inisiatif strategis dan efisiensi operasional yang telah dijalankan,” ujarnya.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics