
Pendapatan BUMN di Kuartal I-2023 Naik 18,4%

Menteri BUMN, Erick Thohir
Pendapatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami kenaikan per Maret 2023 secara tahunan. Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa jika dibandingkan pada Maret 2023 dengan Maret 2022 terjadi peningkatan revenue sebesar Rp701 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp592 triliun. Demikian juga dengan EBITDA yang tumbuh 96,5% secara year on year.
“Kalau kita perbandingkan juga Maret 2022 dengan Maret 2023 kenaikan revenue ini masih terjadi Rp592 triliun dibandingkan Rp701 triliun jadi kurang lebih ada peningkatan 18,4%,” kata Erick dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (05/05/2023).
Menurut Erick, peningkatan tersebut karena transformasi dan efisiensi yang dilakukan dan juga terus menjaga sektor-sektor agar lebih berkelanjutan secara pengembangan. Erick juga menyampaikan pada geopolitik hari ini, persaingan ekonomi sangat berat karena supply chain terganggu.
“Dalam geopolitik hari ini persaingan ekonomi ini amat sangat berat karena memang supply chain yang terganggu dan juga pengembangan-pengembangan di sisi digital dan juga yang namanya terobosan-terobosan peraturan-peraturan pemerintah yang terjadi di banyak negara. Nah ini efeknya memang suka tidak suka harus kita antisipasi,” jelasnya.
Erick menyoroti Kementerian BUMN berhasil membukukan pendapatan sebanyak Rp2.613 triliun di tahun 2022, naik dari Rp2.292 triliun di tahun 2021. Kontribusi pajak punmencapai sebesar Rp278 triliun di 2022, naik dari tahun 2021 yang sebesar Rp246,5 triliun. Demikian juga dengan kapitalisasinya.
“Untuk kapitalisasi pasar BUMN sendiri terus meningkat dari Rp1.719 triliun (2020) menjadi Rp1.985 triliun (2021), selalu menjadi Rp2.201 triliun (2022),” jelas Erick.
Erick menyampaikan ada dua catatan yang menjadi perhatiannya dalam peningkatan tersebu.
“Ada dua saya rasa yang menjadi catatan. Satu, daripada komoditas dan (kedua) juga performance dari perbankan itu sendiri tetapi juga banyak sumbangsih dari perusahaan-perusahaan yang sebelumnya tidak profitable, sekarang sudah banyak yang profitable,” lanjutnya.
Leave a reply
