
Otoklix Jadi Penyedia Layanan Resmi Kendaraan Listrik VinFast

Bengkel Otoklix.Dok. Otoklix
Startup bengkel Otoklix menandatangani kesepakatan dengan produsen kendaraan listrik asal Vietnam, VinFast untuk menjadi penyedia layanan resmi bagi pelanggan merek tersebut di seluruh negeri. Co-founder dan CEO Otoklix, Martin Reyhan Suryohusodo menjelaskan Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di mana pemerintah secara aktif mendukung kendaraan listrik, sebuah komitmen yang diharapkan akan berlanjut di bawah kepemimpinan presiden yang akan datang. Ia mengatakan investasi pemerintah difokuskan pada elemen infrastruktur penting seperti memperluas jaringan stasiun pengisian dan meningkatkan opsi pembiayaan.
Martin juga memberikan pandangan mengenai bagaimana investor global seharusnya memikirkan masa depan pengisian baterai versus pertukaran baterai di Indonesia.
“Stasiun pertukaran baterai memerlukan investasi modal yang besar dalam infrastruktur. Saat ini, NIO di China adalah contoh nyata di mana investasi besar telah dilakukan dalam teknologi ini. Awalnya, Tesla mempertimbangkan pendekatan ini tetapi mengurungkan niat karena biaya yang tinggi. Salah satu masalah krusial bagi investor global yang tertarik pada pasar kendaraan listrik di Indonesia adalah kejelasan regulasi tentang penjualan listrik komersial. Saat ini, semua penjualan listrik komersial harus melalui PLN, perusahaan listrik negara Indonesia yang dapat menjadi tantangan bagi penyedia stasiun pengisian pihak ketiga,” katanya dalam keterangan resmi.
Martin membahas dampak jangka panjang adopsi kendaraan listrik terhadap pasar otomotif purna jual. Ia menyoroti seiring perkembangan teknologi kendaraan, layanan khusus seperti perawatan baterai dan manajemen perangkat lunak akan semakin diminati. Otoklix merespons hal ini dengan melakukan investasi proaktif dalam hal pelatihan dan infrastruktur. Langkah ini bertujuan untuk memposisikan perusahaan di garis depan dalam era baru ini.
Perusahaan telah meluncurkan sebuah akademi khusus yang fokus pada pelatihan mekanik dalam semua aspek layanan kendaraan listrik. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengatasi kebutuhan mendesak akan tenaga kerja yang terampil dalam persyaratan khusus kendaraan listrik, dengan fokus utama pada keamanan dan keahlian teknis.
Dalam sepuluh tahun mendatang, seiring dengan pertumbuhan pasar kendaraan listrik, Martin memperkirakan permintaan akan meningkat untuk suku cadang mobil yang sebanding dengan kualitas suku cadang asli, namun dengan harga yang lebih terjangkau.
“Ini termasuk bagian mekanis dan komponen baterai, tidak termasuk penggantian seluruh baterai. Rencana kami adalah untuk bermitra dengan perusahaan yang sudah memproduksi suku cadang ini, bukan membuatnya sendiri. Langkah ini akan memungkinkan kami menyediakan komponen-komponen ini kepada bengkel-bengkel independen, memberikan pemilik kendaraan listrik pilihan yang lebih terjangkau dan kompetitif di luar suku cadang asli,” jelas Martin.
Ia menambahkan perlu diakui bahwa kendaraan berbahan bakar bensin, termasuk kendaraan hibrida dan kendaraan bertenaga hidrogen yang sedang diinvestasikan oleh Toyota, akan terus ada di samping kendaraan listrik. Tidak realistis jika kita berharap bahwa semua pasar akan sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik. Selain itu, pertumbuhan pasar kendaraan listrik sangat tergantung pada investasi yang berkelanjutan dalam infrastruktur. Hal ini mirip dengan masalah ayam dan telur: penjualan kendaraan listrik tidak bisa melebihi perkembangan infrastruktur pendukung, termasuk opsi pembiayaan dan pasar sekunder yang kuat, yang sangat penting untuk mendukung transisi ini.
Leave a reply
