Meta Inc Terus Tingkatkan Investasi untuk Pengembangan Metaverse

0
259

Meta Platforms, Inc, perusahaan induk dari platform media sosial Facebook terus meningkatkan investasinya di bidang pengembangan metaverse. Noudhy Valdryno, Manajer Kebijakan Publik Meta Inc untuk Indonesia dan beberapa negara di Asia Pasifik, mengungkapkan tahun 2022 lalu, perusahan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu menganggarkan dana sekitar US$10 miliar untuk pengembangan teknologi Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelligence (AI) yang merupakan infrastruktur penting dalam metaverse.

“Setiap tahunnya ditingkatkan lagi investasinya. Bahkan saya tahun lalu, waktu menjelang libur tahun baru, saya sempat baca artikel yang bilang investasi dari Meta dan beberapa perusahaan global terhadap metaverse itu kata-katanya adalah terrifying, menyeramkan. Karena dollar yang dimasukan di situ memang tidak kecil, dan di 2023 kalau dari kami (Meta) itu dinaikkan lagi, ini angkanya mungkin agak beda tetapi sekitar US$12 miliar sampai 13 miliar untuk masuk ke pengembangan teknologi metaverse ,” ungkap Noudhy dalam acara Indonesia Metaverse Show 2023 yang digelar oleh Fordigi BUMN, Rabu (18/1).

Baca Juga :   Pelaku Industri Antisipasi Ekses Negatif dari Metaverse

Noudhy mengatakan Meta memang berkomitmen untuk mengembangkan metaverse dan ingin menjadi market leader di metaverse. Komitmen tersebut pada tahap awal ditunjukkan melalui perubahan nama perusahaan dari  Facebook Inc menjadi Meta pada Oktober 2021 lalu.

Menurut Noudhy metaverse akan menjadi teknologi yang berkembang pesat dalam 5 hingga 10 tahun kedepan. Meta sendiri dalam beberapa tahun kedepan akan fokus berinvestasi pada pengembangan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Kedua teknologi ini digabung menjadi XR atau Extended Reality.

“Virtual Reality ini kalau saya prediksi akan menjadi the big thing-nya nanti di metaverse. Tetapi tentunya memerlukan waktu dalam sisi infrastruktur dan ketersediaan perangkat VR,” ujarnya.

Terkait perangkat VR ini, Meta sendiri sudah memiliki headset VR yaitu Oculus Quest Pro. Oculus ini, menurut Noudhy akan terus disempurnakan.

Selain investasi, menurut Noudhy, Meta juga memberikan pendanaan untuk riset ke sejumlah universitas, seperti di Singapura, Hongkong dan Korea.

“Kita riset bagaimana penggunaan metaverse secara practical dan bagaimana dampaknya di masa depan dan juga yang paling penting how to safeguard metaverse. Kalau kita boleh kilas balik sedikit, kejadian dari Web 2.0 itu adalah waktu itu enggak ada yang mikirin bagaimana menjaga keamanannya. Akhirnya kita dealing sama masalah-masalah kebocoran data pribadi, hate speech dan lain-lain. Itu perlu juga dipersiapkan bagaimana caranya kita safeguarding metaverse environment,”ujarnya.

Leave a reply

Iconomics