Melantai di Bursa, Pigijo Menyasar Wisatawan Asing

Setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) mulai tahun 2020 ini akan fokus pada marketing. Sebelumnya, tahun 2019 lalu, perseroan fokus pada pengembangan platform dan mitra.

Claudia Ingkiriwang, Founder dan CEO Pigijo mengatakan pihaknya menyasar wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia. Berdasarkan data BPS, pada Januari-November 2019 lalu jumlah wisman yang datang ke Indonesia mencapai 14,92 juta kunjungan. “Kami berharap kira-kira 10%-20% wisman yang datang ke Indonesia akan menggunakan fitur Pigijo,” ujar Claudia kepada wartawan di BEI, Rabu (08/01/2020).

Karena itu, menurutnya selain berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, pihaknya juga akan menggunakan dana hasil IPO yang mencapai sekitar Rp12 miliar untuk kegiatan promosi atau marketing.  Claudia mengatakan Pigijo mulanya lebih banyak menyasar wisman dari China dan Australia yang saat ini memang paling banyak berkunjung ke Indonesia. “Tetapi ternyata waktu kita coba digital marketing kemarin, teryata banyak orang Rusia  yang browsing tentang Indonesia, masuk ke Pigijo,” ujarnya.

Karena itu, jelasnya pihaknya tidak terlalu kaku dalam menentukan target market. “Kita tidak tertutup kemungkinan bahwa akan shifting dan sebagainya, karena dinamika traveller cukup unik. Jadi, enggak terlalu baku kita targetin dari awal,” ujarnya.

Dana IPO juga akan digunakan untuk pengembangan platform Pigijo. Selain itu, juga akan digunakan untuk penambahan jumlah mitra yang saat ini mencapai sekitar 4.000. Ditargetkan tahun ini jumlah mitra menjadi 6.000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Komposisi penggunaan dana, jelasnya, seimbang masing-masing 30%.

Pigijo adalah emiten pertama yang menggelar pencatatan saham perdana di BEI pada tahun ini. Perusahaan ini juga menjadi startup pertama yang tercatat di Papan Akeselerasi BEI yaitu papan perdagangan untuk perusahaan dengan aset kecil dan menengah.