
Tugu Insurance Peroleh Premi Bruto dari Aviasi Sebesar Rp807 Miliar di 2021

Ilustrasi Tugu Insurance/Dok. Tugu Insurance
Industri aviasi menjadi salah satu yang menjadi target pasar perusahaan asuransi. Karakteristik perusahaan maskapai penerbangan yang kompleks pada dasarnya selalu menghadapi berbagai jenis primary risk antara lain financial risk, strategic risk, hazard risk dan operational risk serta reputational risk. Yakni antara lain seperti kegagalan teknis pada waktu pesawat take-off ataupun landing, roda ban pesawat pecah, rusaknya muatan kargo, hingga kecelakaan pesawat.
Tugu Insurance menyatakan risiko penerbangan tentu tidak diharapkan terjadi, namun jika terjadi, perusahaan maskapai penerbangan harus siap menghadapinya. Ini bagian dari risiko bisnis penerbangan yang bisa terjadi pada setiap maskapai penerbangan. Apabila terjadi tragedi kecelakaan pesawat pasti mengganggu stabilitas operasional bisnis maskapai penerbangan. Selain harus memulihkan citra dan reputasi perusahaan, perusahaan maskapai juga harus siap menanggung biaya besar untuk perawatan rumah sakit hingga santunan bagi korban meninggal (baik penumpang atau awak pesawat) dan memberikan ganti rugi atas kerusakan/kehilangan muatan kargo serta pihak ketiga bila terkena akibat dari kecelakaan dimaksud.
Direktur Pemasaran Tugu Insurance Ery Widiatmoko menjelaskan bahwa Tugu Insurance telah berpengalaman dalam perlindungan risiko di sektor aviasi selama lebih dari 40 tahun, dan menjadikan pengalamannya serta kekuatan finansialnya sebagai tulang punggung pelayanan asuransi yang prima bagi para pelanggannya.
Adapun produk-produk asuransi yang berkaitan dengan penerbangan (aviation insurance) dasar/utama berupa Aviation Hull, Spares & Liability Insurance. Produk asuransi ini memberikan proteksi kerugian dan/atau kerusakan rangka pesawat serta suku cadangnya, serta tanggung jawab hukum yang timbul dari suatu kecelakaan terhadap penumpang, bagasi, mail & cargo serta pihak ketiga yang terkena. Ada pula Aircrew Personal Accident & Loss of License Insurance. Produk asuransi ini memberikan jaminan ganti rugi apabila terjadi risiko yang mengakibatkan luka, cacat, hingga meninggal dunia untuk awak pesawat (cockpit dan cabin crew) dan asuransi yang memberikan jaminan ganti rugi yang diakibatkan awak pesawat tidak bisa bekerja sesuai dengan profesinya.
Ery mengatakan produksi premi bruto di tahun 2021 (audited) pada induk perusahaan dari class of business aviasi mencapai Rp807 miliar, adapun total perolehan premi bruto Tugu Insurance secara induk mencapai Rp3,83 triliun atau naik 12% bila dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,43 triliun.
Leave a reply
