
Kliring Berjangka Indonesia Catatkan Pertumbuhan Signifikan Transaksi Kontrak Derivatif

PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI mencatatkan transaksi kontrak berjangka derivatif di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan dikliringkan di KBI tumbuh signifikan pada kuartal I tahun 2020.
Pertumbuhan volume transaksi kontrak berjangka derivatif sebesar 40 % pada kuartal I tahun 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 (secara yoy). Volume transaksi kontrak berjangka di kuartal I tahun ini sebesar 2.205.468,2 lot. Adapun volume transaksi pada kuartal I tahun 2019 sebesar 1.572.079,9 lot.
“Ditengah Indonesia dilanda wabah Covid-19 saat ini, investasi di kontrak berjangka masih diminati para investor. Ini membuktikan, bahwa perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap guncangan ekonomi, baik nasional maupun global,” kata Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi melalui keterangan tertulis yang diterima Sabtu (11/04/2020).
Dalam kontrak berjangka derivatif terdapat beberapa jenis transaksi, yaitu currency, index, komoditi sistem perdagangan alternatif (SPA) dan single stock. Volume transaksi untuk currency sebanyak 252.669,0 lot pada kuartal I tahun 2020. Nilai tersebut meningkat 23% dibandingkan transaksi di kuartal I tahun 2019 yaitu sebanyak 205.646,1 lot.
Adapun untuk index naik 28%. Volume transaksi di kuartal I tahun 2020 sebanyak 221,187,0 lot sedangkan transaksi sepanjang kuartal I tahun 2019 yaitu sebesar 172,280,4 lot.
Komoditi SPA pun naik sebesar 45% volume transaksinya. Volume transaksi sepanjang kuartal I 2020 sebesar 1.731.612,0 lot sedangkan volume transaksi di kuartal I tahun 2019 sebanyak 1.194.153,4 lot.
Fajar menegaskan pihaknya optimistis, ke depan kontrak berjangka derivatif akan terus tumbuh. “Kalau kita melihat saat ini saja, disaat situasi ekonomi sedang tidak baik karena ada wabah Corona, bisa mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Dan ke depan apabila ekonomi kembali kondusif, besar kemungkinan pertumbuhan akan lebih baik,” ungkap Fajar.
Leave a reply
