IBC dan WIKON Lakukan Jual-Beli Saham WIMA

0
609
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Indonesia Battery Corporation (IBC) telah mengambil alih sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury menyambut baik atas penandatanganan Sales and Purchase Agreement (SPA) antara WIKON dan IBC. Inilah sebuah sinergi yang baik bagi BUMN untuk membangun mata rantai ekosistem dari electric vehicle (EV) di Indonesia.

Pahala mengatakan bahwa sinergi antara IBC dan WIKON merupakan sebuah inisiatif strategis yang disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir mengenai ketahanan energi nasional dengan membangun ekosistem baterai dan membangun ekosistem EV di Indonesia.

Indonesia memiliki target di tahun 2024 diharapkan akan ada 2 juta motor listrik di jalanan Indonesia, terlebih dengan biaya operasional motor listrik yang relatif jauh lebih murah dibandingkan motor konvensional, diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik.

Ia juga mengharapkan dukungan pemerintah Indonesia dalam mengintrodusir insentif untuk mendorong percepatan kepemilikan kendaraan listrik di Indonesia.

“Saya betul-betul berharap, bagaimana kedepannya kita betul-betul mendorong pengembangan EV di Indonesia. Termasuk juga melakukan beberapa perubahan bisnis model, diantaranya adalah pengembangan baterai swap yang memang bisa betul-betul dikembangkan untuk bisa menurunkan biaya overrun ownership cost para pemilik motor karena ini merupakan salah satu kendala yang mungkin yang paling utama,” kata Pahala.

Baca Juga :   ICEF dan IESR Dorong Pemerintah untuk Reformasi Sistem Kelistrikan yang Mampu Mengintegrasikan EBT

Selain itu, supply chain operation dan komersialitas GESITS juga perlu ditingkatkan. Peningkatan kualitas terhadap GESITS dapat dilakukan dengan mengembangkan partnership dengan mitra-mitra strategis, termasuk dengan membangun partnership dengan produsen otoparts.

Harapannya, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) GESITS yang sekarang sudah mencapai 47% dapat dinaikkan ke arah 60%, terlebih pada kapabilitas perakitan baterai kendaraan listrik dalam negeri terintegrasi oleh IBC. Dengan terjalinnya sinergi antara IBC dan WIKON, diharapkan dapat merealisasikan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan menguasai pangsa pasar diatas 20%.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho menyampaikan bahwa proses pengambilalihan saham WIMA merupakan langkah IBC dalam mengakselerasi pembentukan ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi dengan industri baterainya.

Sinergi kedua perusahaan diyakini sebagai perpaduan yang tepat dimana WIKON sebagai perusahaan yang telah lama berkecimpung di industri otoparts serta menjadi produsen dari Motor Listrik GESITS dan IBC sebagai Holding Industri Baterai Kendaraan Listrik yang didirikan oleh MIND ID, PT Pertamina Power Indonesia, PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk.

“Kolaborasi antara WIKON dan IBC dilakukan dengan mendorong GESITS sebagai platform kendaraan motor listrik roda dua yang terintegrasi dengan end to end value chain EV battery dan EV Ecosystem dari hulu ke hilir. Termasuk pemanfaatan jaringan yang telah dimiliki oleh grup BUMN yang menaungi IBC untuk pengembangan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik (charging station maupun battery swapping station). Hal ini Sejalan dengan Komitmen Pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, yakni 2 juta unit motor listrik di tahun 2025, maka dampak dari penggunaan kendaraan listrik tersebut mengurangi emisi CO2 hingga 8,25 juta ton CO2 per tahun dan potensi pengurangan impor BBM mencapai 7,6 juta barel per tahun,” kata Toto.

Baca Juga :   Indonesia Battery Corporation (IBC) akan Terbentuk Semester Pertama Tahun Ini

Direktur Utama WIKON, Dwi Johardian juga menjelaskan terkait kekuatan yang ditawarkan IBC pada ekosistem industri baterai.

“Salah satu kekuatan yang ditawarkan oleh IBC terletak pada ekosistem industri baterai terintegrasi, di mana baterai merupakan komponen utama sebagai sumber energi untuk kendaraan listrik dan ikut berkontribusi signifikan pada komponen biaya kendaraan listrik di pasar. Dengan demikian, kolaborasi WIKON dan IBC merupakan langkah yang tepat bagi pengembangan GESITS sebagai kendaraan motor listrik roda dua karya anak bangsa pertama,” kata Dirut WIKON.

Dengan ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir, Dwi juga berharap ke depannya, WIMA dapat menjalankan proses bisnis yang lebih efisien sehingga dapat melahirkan produk unggulan di industri kendaraan listrik dan menunjukkan daya saing di sektor kendaraan pada umumnya.

Di sisi lain, Dirut WIMA, M. Samyarto menyambut positif sinergi antara WIKON dan IBC. Hal ini diharapkan dapat mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia sekaligus mendukung program pemerintah dalam percepatan atas komitmen dalam mencapai net zero emission di 2060.

Baca Juga :   Presiden Direktur IBC: Beralih ke Kendaraan Listrik Itu Keniscayaan

“Dengan keterlibatan IBC, kami optimistis ke depannya dapat melakukan sinergi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, selain itu dengan bergabungnya IBC di WIMA dapat meningkatkan TKDN baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik,” jelas Samyarto.

GESITS menjadi sebuah cerminan kemajuan Indonesia dalam rancang bangun teknologi kendaraan motor listrik. Dengan inovasi yang konsisten dan dukungan seluruh pihak dalam semangat sinergi yang memberikan nilai tambah (value-added). GESITS akan dapat berkontribusi signifikan terhadap Komitmen Pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, yakni 2 juta unit motor listrik di tahun 2025.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics