Ekspansi Bisnis, Investree Tawarkan Layanan Innovative Credit Scoring ke Lembaga Keuangan

0
1098

Perusahaan pionir peer to peer lending, PT Investree Radhika Jaya (Investree) terus mengembangkan layanannya di bidang keuangan. Setelah enam tahun berdiri, perusahaan yang berdiri tahun 2015 ini tak lagi hanya menawarkan jasa peer to peer lending (P2P), tetapi juga usaha lainnya di sektor keuangan, seperti innovative credit scoring.

Adrian Gunadi, Co-Founder dan CEO Investree mengatakan Investree telah memiliki anak usaha yang fokus di bidang innovative credit scoring yaitu PT Aiforesee Inovasi Skor. Aiforesee saat ini menjadi salah satu penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) khusus innovative credit scoring yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adrian mengatakan selain mendukung dan memperkaya kredit skoring Investree, Aiforesee juga sudah mulai menawarkan jasa innovative credit scoring kepada lembaga keuangan lain di luar Investree dan juga bekerja sama dengan beberapa biro kredit.

“Ini menjadi salah satu langkah yang kita lakukan bagaimana kita juga berkembang tidak hanya dari bisnis marketplace lending tetapi juga mulai menwarkan solusi-solusi lain yaitu innovative credit scoring melalui Aiforesee yang tentu ini menjadi leading player untuk informasi terkait dengan pendanaan kepada UKM melalui kredit skoring yang dihasilkan melalui Aiforesee,” ujar Adrian pada saat diskusi dengan media, Selasa (23/11).

Baca Juga :   JULO Catat Peningkatan Pendapatan 73% di Tahun 2023

Adrian mengatakan segmen pasar yang dibidik oleh Aiforesee ini terbilang unik. Ia mengatakan rata-rata segmen yang disasar oleh perusahaan innovative credit scoring adalah segmen ritel individu untuk pembiayaan konsumtif. Sementara Aiforesee, fokus pada segmen usaha kecil menengah (UKM) untuk pembiayaan produktif, sama seperti segmen yang dibidik oleh Investree sebagai induk.

Adrian mengatakan Aiforesee sudah bekerja sama dengan anak usaha BRI yaitu Bank Raya (Bank Agro). “Di sini kita melihat bagaimana innovative credit scoring itu memperkuat skoring yang dimiliki oleh perbankan saat ini. Harapannya adalah bisa memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap credit profile UKM,” ujarnya.

Adrian optimistis kedepan layanan kredit skoring dari Aiforesee ini akan berkembang pesat karena belum banyak pemain yang membidik segmen yang disasar Aiforesee.

Selain mengembangkan layanan innovative credit scoring, Investree juga mengembangkan inisiatif beyond lending lainnya yaitu solusi-solusi bisnis secara digital seperti invoice digital melalui platform Billtree. Investree juga mengembangkan solusi seperti cloud accounting dan e-procurement.

Selain memperkaya solusi yang ditawarkan, Investree juga melakukan ekspansi regional. Tahun ini, Investree telah memperoleh izin beroperasi di dua negara yaitu Filipina dan Thailand.

Baca Juga :   Modalku Salurkan Pendanaan untuk UMKM Mitra Ninja Xpress

“Sejak awal pendirian Investree, ambisi kita tidak hanya menjadi local player tetapi juga menjadi strong regional player,” ujarnya.

Untuk bisnis peer to peer lending yang menjadi bisnis utamanya, sejak berdiri tahun 2015, Investree telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp11 triliun. Untuk tahun 2021 ini, jumlah pembiayaan yang disalurkan Investree mencapai Rp3,7 triliun, tumbuh 56% year on year dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terjaga rendah di level 1,8%. Jumlah lender Investree per Oktober mencapai sekitar 47 ribu dan jumlah borrower sekitar 7 ribu UKM.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics