BRI dan OVO Jalin Kerja Sama untuk Penyaluran Pinjaman Online ke UMKM

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama dengan PT Visionet Internasional (OVO) untuk menyalurkan pinjaman online bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pinjaman online tersebut berasal dari produk BRI Ceria yang memang didesain sebagai produk pinjaman digital.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Wibawa Prasetyawan selaku EVP Card and Digital Lending Division, Bank BRI dan Sharly Rungkat, Chief Financial Officer (CFO)  OVO secara virtual, Kamis (19/11).

Kerja sama ini merupakan wujud kolaborasi antara bank dan fintech dalam menyalurkan pinjaman kepada UMKM untuk menudkung proses pemulihan ekonomi nasional.

Natasha Ardiani, VP Lending, OVO mengatakan selama pandemi Covid-19 sebanyak 90% dari UMKM di Indonesia terdampak. Kemudian sebanyak 36,7% dari UMKM nasional tidak mendapatkan pemasukan sama sekali dan sebanyak 26,6% dari UMKM mengalami penurunan omset lebih dari 60%.

Di sisi lain, UMKM merupakan kontributor sekitar 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Tetapi ironisnya, Natasha mengungkapkan lebih dari 74% pelaku UMKM belum mendapatkan akses ke pembiyaan utamanya pembiyaan yang terjangkau.

“Penuruan omset mempengaruhi UMKM di dalam ekositem OVO, Grab, Tokopedia dan lain-lain. Oleh karena itu untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, BRI dan OVO sudah sepakat untuk berkolaborasi membuka akses pengajuan modal lewat kanal daring atau online bagi UMKM yang terdampak oleh pandemi,” ujar Natasha dalam diskusi daring sebelum penandatanganan MoU dengan BRI.

Menurutnya, UMKM membutuhan dukungan pembiayaan karena banyak dari UMKM yang mengalami kekurangan modal usaha, kesulitan untuk menggaji karyawan, hingga ancaman penutupan usaha mereka akibat penurunan omset selama pandemi.

“BRI dan OVO di sini ikut mendukung gerakan DigiKu atau digital UMKM dengan menghubungkan lebih dari 550.000 UMKM yang ada di dalam ekosistem OVO dengan fasilitas pinjaman modal yang tesedia melaui aplikasi BRI Ceria dengan proses yang sangat cepat dan sepenuhnya digital,” ujarnya.

Kolaborasi ini, tambahnya, merupakan kerja sama antara bank dan fintech untuk mengakselerasi transformasi digital khusunya untuk membantu UMKM bangkit dan maju di era digital ini. “Produk digital dengan bunga ringan melalui aplikasi BRI Ceria ini rencananya akan dipasarkan di penghujung tahun untuk memungkinkan para penggerak UMKM dan pengguna OVO untuk memperoleh tambahan modal hingga Rp20 juta dengan tenor mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan,” ujarnya.

Seluruh proses pengajuan dilakukan melalui aplikasi digital menggunakan digital verification, credit scoring dan digital signature. Meski prosesnya cepat dan mudah, Natasha mengatakan prinsip kehati-hatian tetap dijunjungi tinggi.

Wibawa Prasetyawan selaku EVP Card and Digital Lending Division, Bank BRI pada kesempatan yang sama mengatakan pandemi Covid-19 mendorong terjadinya kolaborasi. Dalam kolaborasi ini, produk dan layanan bank harus bisa diakeses oleh para konsumen termasuk oleh para UMKM yang ada di e-commerce atau platform digital. “Kami sudah mengembangkan API integration kepada para e-commerce platform ini. Jadi kita sudah letakin produk sama service kita di beberapa partner e-comerce platform,” ujarnya.

Inetegrasi dengan e-commerce ini, jelasnya sudah mulai berjalan melalui aplikasi DigiKU dimana produk-produk dan layanan keuangan bank Himbara dipasarkan di sejumlah e-commerce. Saat ini yang sudah berjalan adalah Gojek, Traveloka, Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Grab. Total jumlah debitur melalui aplikasi tersebut sebanyak 35.158 debitur per 23 Oktober 2020. Jumlah plafon pinjaman mencapai Rp959,5 miliar dan realisasi pinjaman sudah mencapai Rp360,4 miliar.