BNC Telah Salurkan Kredit Sebesar Rp4,8 triliun per Kuartal I-2022

1
413

Bank Neo Commerce (BNC) mencatat pertumbuhan positif pada sejumlah indikator keuangan pada kuartal I tahun 2022. Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan bahwa melihat pertumbuhan kinerja BNC yang positif, fundamental perseroan yang semakin sehat dan juga strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global, BNC optimistis kinerja di tahun ini dapat melampaui kinerja tahun sebelumnya, dan juga dapat menjaga sustainability kinerja ke depan.

“Kami akan memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun lalu sebagai pelecut semangat kami di tahun berjalan ini untuk semakin baik dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Seiring dengan semakin baiknya efisiensi kinerja operasional Perseroan, kami yakin BNC dapat terus mengoptimalkan kinerjanya di tahun ini,” kata Tjandra dalam keterangan tertulis.

BNC mencatatkan kenaikan Net Interest Income (NII)  sekitar 214,3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dari Rp63 miliar menjadi Rp198 miliar di kuartal I tahun 2022. Kenaikan juga terlihat dari pendapatan di kuartal I tahun 2022, yaitu sebesar Rp448 miliar atau naik sekitar 204,8% dari periode sebelumnya yang sebesar Rp147 miliar.

Baca Juga :   A+B+C = Digital Banking

Bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya kuartal IV 2021 (qoq), Net Interest Income (NII) pada kuartal I 2022 mengalami kenaikan 167,1% dari Rp74 miliar menjadi Rp198 miliar. Total pendapatan juga mengalami kenaikan sebesar 85,6% dari kuartal sebelumnya di kuartal IV-2021, dari Rp241,4 miliar menjadi Rp448 miliar di kuartal I-2022.

BNC juga menyebut kenaikan pendapatan di atas diikuti dengan penurunan beban operasional Perseroan, sehingga pada kuartal I, BNC mencatatkan kerugian bersih yang cenderung menurun. Masing-masing sebesar Rp163 miliar di bulan Januari, turun menjadi Rp150 miliar di bulan Februari, dan Rp100 miliar bulan Maret 2022, sehingga total kerugian di kuartal I-2022 adalah sebesar Rp413 miliar.

Pertumbuhan kinerja positif dan optimal yang berkelanjutan ini seiring juga dengan pertumbuhan bisnis, antara lain kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 121,4% yoy dari Rp4,2 triliun di kuartal I-2021 menjadi Rp9,3 triliun di kuartal I-2022 atau mengalami pertumbuhan sebesar 14,7% dari Rp8,1 triliun di Kuartal IV-2021 menjadi Rp9,3 triliun di kuartal I-2022, yang paling banyak ditempatkan dari deposito online melalui aplikasi neobank.

Baca Juga :   FIF Kantongi Laba Bersih Sebesar Rp750,78 Miliar di Kuartal I-2022

Pertumbuhan juga terlihat pada total aset Bank yang naik sebesar 119,3% yoy dari Rp5,7 triliun di kuartal I-2021 menjadi Rp 12,5 triliun pada kuartal I-2022, sedangkan bila dilihat pertumbuhan secara kuartal sebesar 10,5% dari Rp11,3 triliun di kuartal IV-2021 menjadi Rp12,5 triliun di kuartal I-2022.

BNC juga telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp4,8 triliun per akhir kuartal I-2022. Sebagaimana yang diketahui bersama BNC telah meluncurkan produk digital lending pada bulan November 2021, yang mana sejak diluncurkan sampai dengan akhir Kuartal I-tahun 2022 secara kumulatif pencairannya sudah melebihi Rp1,6 triliun. Sedangkan rasio NPL gross Perseroan juga menunjukkan perbaikan dari kuartal I-2021 dari 4,4% menjadi 1,7% per posisi kuartal I-2022.

BNC menyebut dengan kinerja kuartal I yang positif, pengembangan di tahun ini juga masih dialokasikan untuk investasi teknologi, keamanan digital, sumber daya manusia serta melakukan promosi dan juga edukasi berkelanjutan.

Di tahun 2022 ini BNC secara terus menerus berusaha memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain di bidang investasi dengan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, emas, dan produk lainnya.

1 comment

Leave a reply

Iconomics