Bank Permata Catat Kenaikan Penyaluran Kredit 6% di Kuartal I-2025

0
11
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Bank Permata Tbk membukukan penyaluran kredit Rp156,6 triliun pada kuartal I tahun 2025. Angka itu naik 6% secara tahunan (yoy) dibandingkan penyaluran kredit tahun 2024.

Direktur Utama PermataBank, Meliza M. Rusli mengatakan pihaknya juga mencatat kenaikan pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) sebesar 9,2% yoy, dan didukung dengan non-performing loan (NPL) gross di level 2,0%.

Meliza mengatakan di tengah kondisi ekonomi global yang terjadi saat ini, PermataBank disiplin untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, dan mempertahankan struktur neraca secara optimal.

Dengan dukungan jaringan internasional dari Bangkok Bank, Meliza menyebutkan PermataBank terus berkomitmen untuk memperkuat kemitraan, dan kolaborasi lintas negara bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Kinerja yang baik di awal tahun ini menunjukkan keyakinan kami bahwa strategi jangka panjang yang PermataBank terapkan berada di jalur yang tepat. Fokus kami tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada menciptakan nilai bermakna yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Meliza dalam keterangan resminya pada Rabu (23/04/2025).

Baca Juga :   PermataBank Impelementasikan Blockchain untuk Trade Finance di United Tractors dan UTSG

Dari sisi loan to deposit ratio (LDR), Meliza mengatakan pihaknya mencatatkan loan deposit ratio (LDR) di level 83,2%, atau lebih tinggi dari posisi akhir pada kuartal pertama tahun 2024 82,0%. Total aset bank tumbuh 4,5% yoy, menjadi Rp 264,3 triliun.

Kemudian, Meliza mengatakan simpanan nasabah meningkat 4,8% yoy, menjadi Rp 187,4 triliun, dengan dukungan pertumbuhan current account saving account (CASA) sebesar 6,5%. Meliza menyebutkan pihaknya pun membukukan rasio cost to income yang lebih efisien sebesar 48,6% pada akhir Maret 2025. Sementara cost to income pada akhir Maret 2024 sebesar 50,2%.

Untuk kinerja unit usaha syariah (UUS), Meliza menyebutkan PermataBank memperoleh pendapatan operasional sebelum provisi sebesar Rp195,3 miliar, atau tumbuh 11,2% secara yoy. Meliza menambahkan pencapaian itu didukung dengan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang melonjak 6,7% yoy, dan pengendalian biaya yang disiplin.

Pada sisi pendanaan, kata Meliza, simpanan nasabah meningkat 14,5% secara yoy, menjadi Rp31,2 triliun. Meliza mengatakan UUS Permata Bank akan difokuskan pada peningkatan simpanan nasabah, khususnya pendanaan murah yang stabil dengan terus mengembangkan jaringan ekosistem syariah di industri perbankan Indonesia.

Baca Juga :   PermataBank Resmi Naik Kelas ke BUKU IV

“Kami akan terus memperkuat layanan dan digitalisasi, mendorong inklusi keuangan, serta meningkatkan produktivitas dan positivitas dalam organisasi, agar Permata Bank dapat terus relevan dan kompetitif di tengah perubahan yang begitu cepat,” ujar Meliza.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics