
Bank Indonesia, Rupiah Digital Bisa Digunakan Sebagai Alat Pembayaran di Metaverse

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memegang white paper proyek Rupiah Digital yang disebut seagai Poryek Garuda
Bank Indonesia (BI) terus melakukan transformasi sistem pembayaran Indonesia sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. Menjawab kebutuhan masyarakat untuk melakukan pembayaran di jagat digital, BI sudah mulai merancang Central Bank Digital Currency (CBDC) yaitu Rupiah Digital.
Pada 30 November lalu, bersamaan dengan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, BI telah meluncurkan whitepapter sebagai desain konseptual Rupiah Digital. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menegaskan, Rupiah Digital merupakan satu-satunya alat pembayaran di jagat digital di Indonesia.
“Satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia adalah Digital Rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Bentuknya adalah coding yang semuanya encrypted, hanya Bank Indonesia yang tahu. Di Bank Indonesia pun juga ada special team, tidak sembarangan,” ujar Perry dalam acara ‘Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital’, Senin (5/12).
SCBD merupakan respons bank-bank sentral di dunia atas perkembangan cryptocurrency. Di beberapa negara, cryptocurrrency dijadikan sebagai alat pembayaran dalam berbagai transaksi. Sementara di Indonesia, cryptocurrrency diklasifikasikan sebagai komoditas.
Dengan adanya Rupiah Digital, nanti akan ada tiga jenis alat pembayaran dengan Rupiah di Indonesia, yaitu Rupiah berbasis fisik, Rupiah berbasis rekening seperti uang elektronik dan Rupiah berbasis digital.
Perry menjelaskan, sebagai alat pembayaran, Rupiah Digital akan sama fungsinya dengan uang kertas atau uang elektronik yang sudah ada selama ini.
“Sebagai alat pemabyaran fungsinya sama yaitu sebagai medium of exchange, alat pembayaran. Semuanya. Untuk beli sepatu, tetapi dengan digital, untuk beli rumah, mobil dengan transaski digital. Untuk membeli barang yang di metaverse juga bisa. Itu bedanya, yang ini (uang kertas) enggak bisa untuk beli di metaverse. Karena metaverse di dunia digital. Kalau alat pembayaran digital Digital Rupiah bisa di dalam metaverse,” jelas Perry.
Selain sebagai alat pembayaran, seperti fungsi mata uang lainnya, Rupiah Digital juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) dan medium penyimpan nilai (store of value). Sebagai unit of account, jelas Perry, Rupiah Digital bisa digunakan sebagai alat transaksi antara negara, sehingga nanti kelak akan ada nilai kursnya. Sementara sebagai store of value, nanti Rupiah Digital akan memiliki walltet. “Jadi kedepan, ada rekening yang kita biasa itu, ada juga rekening digital. Ada uang elektronik yang di wallet seperti yang kita selama ini, ada wallet digital,” ujarnya.
Leave a reply
