Siapa Saladin Effendi, Direktur BSI yang Ditunjuk Jadi Direktur IT BRI?

0
940

Selain menetapkan Hery Gunardi sebagai direktur utama, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada Senin (24/3) juga menunjuk Saladin Dharma Nugraha Effendi  sebagai Direktur Information Technology (IT).

Denga demikian, dua direksi BSI kini menduduki posisi puncak di BRI.

Hery Gunardi adalah Direktur Utama BSI sejak 1 Februari 2021 atau saat awal merger sampai dengan 24 Maret 2025.

Sementara itu, Saladin Effendi menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Informasi (IT) di BSI sejak RUPS BSI Tahun 2023.

Saladin merupakan sarjana Bsc. Mechanical Engineering atau teknik mesin dari Swinburne University Of Technology Australia.

Karirnya di perbankan dimulai dari kepala divisi IT di HSBC pada 2006  hingga 2014. 

Ia kemudian pindah ke Bank Muamalat Indonesia hingga tahun 2018 untuk posisi yang sama.

Pria kelahiran Jakarta pada 1974 ini kemudian menjadi Group Head Ciso Office Bank Mandiri hingga 2023, sebelum kemudian diangkat menjadi Direktur IT BSI.

“Kami mengucapkan selamat atas pengangkatan dua direksi dari BSI ke BRI dan turut bangga bahwa talent terbaik BSI kini mendapat amanah untuk mengelola bank pelat merah terbesar dan khususnya mengembangkan UMKM Indonesia,” kata Bob Tyasika Ananta, Wakil Direktur Utama BSI. 

Baca Juga :   PNM Umumkan Jajaran Direksi dan Komisaris yang Baru

Setelah ditunjuk menjadi Direktur IT di BRI dalam RUPST pada Senin (24/3), kini pelaksana tugas dan wewenang Direktur Teknologi dan Informasi di BSI dilaksanakan oleh Direktur Risk Management Grandhis H. Harumansyah. 

Selain itu, BSI juga telah memiliki SEVP Informasi dan Teknologi yang saat ini dijabat oleh Muhammad Misbahul Munir. Penetapan jabatan pengurus perseroan selanjutnya akan dilakukan pada RUPS Tahunan BSI tahun 2025. 

“Kami siap melanjutkan transformasi BSI sebagaimana pondasi yang telah dibangun oleh Bapak Hery Gunardi sehingga perseroan mampu mewujudkan visi dan misinya. Saya juga siap membawa BSI terus tumbuh positif dan berkelanjutan sehingga memberi manfaat bagi seluruh umat sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual,” tegas Bob.

Sejak merger pada tahun 2021 hingga 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan solid dan berada di atas rerata pertumbuhan bisnis perbankan nasional. Peningkatan aset BSI sebesar Rp173 triliun dari Rp236 triliun di awal merger (Februari 2021) menjadi Rp409 triliun di Desember 2024. Pertumbuhan ini meningkatkan posisi BSI menjadi peringkat 6 di industri perbankan nasional.

Baca Juga :   Tumbuh 0,9%, BRI Bukukan Laba Bersih Rp60,64 Triliun pada 2024

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar Rp121 triliun, dari Rp206 triliun di Februari 2021 menjadi Rp327 triliun pada akhir tahun buku 2024. Sedangkan dari penyaluran pembiayaan mencapai Rp278 triliun tumbuh Rp121 triliun dengan kualitas pembiayaan yang baik dengan NPF (gross) 1,90%.

Dari sisi bottom line pun kinerja BSI sangat baik dengan pertumbuhan rata-rata double digit. Laba BSI pada akhir 2020 Rp2,1 triliun dan pada akhir tahun buku 2024 telah menjadi Rp7 triliun atau naik lebih dari tiga kali lipat dalam empat tahun.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics