Sepak Terjang Vico Lomar, Direktur Utama Fore Kopi Indonesia Tbk yang Sahamnya Terus Melejit Setelah IPO

0
271

Harga saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) terus melejit pasca resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (14/4). Saat penawaran umum perdana dilakukan, harga saham perusahaan kedai kopi dengan merek Fore Coffee ini hanya Rp188 per saham.

Namun, meski melakukan penawaran umum pada 8 April 2025, saat pasar saham Indonesia sedang diguncang badai  akibat tarif impor pemerintah Amerika Serikat, para investor tetap antusias membeli saham FORE.

Penawaran umumnya mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed 200,62 kali.

Alhasil, pada debutnya di lantai Bursa, harga saham FORE langsung naik 34,04%, alias menyentuh batas atas kenaikan harga.

Dua hari pasca IPO, harga saham FORE masih terus menanjak.

Pada Rabu (16/4), harga sahamnya sudah menyentuh Rp392 per saham atau sudah naik 108,51% dari harga perdana.

Fore Coffee terbilang brand kedai kopi yang masih belia. Mengutip prospektus, PT Fore Kopi Indonesia Tbk resmi didirikan pada 3 Juli 2018 dan mulai beroperasi komersial pada Agustus 2018.

Baca Juga :   Konsumsi Kopi di Indonesia Masih Rendah, Fore Coffee Isi Kesenjangan

Meski terbilang baru, tetapi sosok pendirinya yaitu Vico Lomar memiliki pengalaman yang panjang di dunia food and beverage (F&B). Boleh dibilang sebagian besar karir pria kelahiran 1974 ini di dunia F&B.

Selepas menjadi  Senior Staff Accounting di perusahaan properti, PT Metropolitan Kentjana, sarjana ekonomi lulusan Universitas Trisakti, Jakarta (1999) ini memulai karir di dunia F&B.

Semula pada 2000, ia menjadi Senior Branch Manager di PT Dunkin Lestari, perusahaan waralaba yang menjual produk donut atau bakery dengan brand Dunkin’ Donuts ke Indonesia.

Setelah enam tahun di PT Dunkin Lestari, ia pindah ke PT JCO Donut & Coffee, juga perusahan F&B, sebagai General Manager Operation.

Namun, tak lama di JCO, pada 2007, Vico pindah ke PT Premier Doughnut Indonesia, juga sebagai General Manager. 

Setelah sekitar dua tahun di perusahaan yang juga bergerak di bidang F&B itu, pada 2010 Vico pindah ke PT Excelso Multirasa, juga sebagai General Manager. Perusahaan yang berdiri pada 1990 ini merupakan anak usaha dari perusahaan kopi, Kapal Api.

Baca Juga :   Harga Saham Fore Kopi Indonesia Tbk Masih Naik, Seperti Apa Rencana Bisnisnya?

Setelah dua tahun di PT Excelso Multirasa, pada 2012, Vico kembali ke  perusahaan donut, PT Dunkindo Lestari sebagai International Business Manager.

Namun, ia tak lama di PT Dunkindo Lestari, karena pada 2013, ia pindah ke PT Maxx Coffee Indonesia sebagai Chief Operation Officer. Selanjutnya pada 2016 hingga 2018, ia menjadi Commercial and Development Director di PT Maxx Coffee Prima.

Sebagai informasi, Maxx Coffee merupakan perusahaan gerai kopi yang terafiliasi dengan Grup Lippo.

Setelah lama bekarir di dunia F&B, pada 2018, Vico mendirikan PT Jokopi Sukses Jaya.

Tahun 2020, ia kemudian mendirikan Fore Coffee, perusahaan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia.

Di Fore Coffee, kini nama Vico tercatat sebagai Direktur Utama.

Dalam prospektus penawaran umum perdana saham, jumlah kepemilikan sahamnya tak terungkap.

Mengacu pada prospektus, pemegang saham mayoritas Fore Coffe pasca IPO adalah Fore Holdings Pte. Ltd. (FHPL) dengan kepemilikan saham 78,918%. 

FHPL dikendalikan oleh  EVLab Fore Pte. Ltd.

Baca Juga :   Rencana Fore Coffee akan Ekspansi Besar-besaran Setelah IPO

Berdasarkan Business Profile yang dikeluarkan oleh Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) pada 21 November 2024, struktur pengurusan dan pengawasan FHPL adalah Willson Cuaca (Direksi Board Member), serta Roderick Purwana, Vico Lomar  dan Baruela Mila Reyes masing-masing sebagai Board Member.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics