Hari Ibu, Direktur Bisnis BNI Life Buka Rahasia Bagi Waktu dengan Keluarga

0
1992

Di tengah kesibukannya sebagai Direktur Bisnis di PT BNI Life Insurance (BNI Life), Neny Asriany selalu menyediakan waktu bagi anak-anaknya. Memang sebagai seorang ibu pekerja, tentu ia tak bisa mencurahkan banyak waktu (quantity) untuk keluarga karena harus pergi kerja pagi-pagi dan pulang malam – sebagaimana gambaran kehidupan pekerja urban pada umumnya – tetapi yang dia lakukan adalah mengusahakan ‘quality time’ bersama anak-anaknya yang kini sudah beranjak dewasa.

Quality time itu apa? Walaupun saya di kantor sebisa mungkin menyapa keluarga lewat WhatsApp dan selalu bilang kepada keluarga saya, ‘kalau ada yang perlu sekali telepon pasti saya angkat’. Tetapi kalau mungkin ada hal-hal yang tidak terlalu perlu mungkin bisa WhatsApp,” ujarnya saat berbincang-bincang dengan Iconomics, Senin (21/12).

Perempuan yang mengawali karirnya di PT Bank Niaga Tbk pada tahun 1994 ini, di tengah kesibukannya di tempat kerja juga selalu berinisiatif untuk menanyakan kabar anak-anaknya. Menanyakan anak-anaknya sedang melakukan apa. Dan, dalam setiap komunikasi itu, selalu diselipi kata-kata manis ‘I love you’ untuk anak-anaknya. “Sehingga mereka tahu walaupun saya bekerja, saya selalu mengingat mereka. Jadi itu adalah tips saya untuk quality time,” ujarnya.

Saat pulang kerja, perempuan yang pernah menjadi Pemimpin Divisi Manajemen Wealth BNI ini juga selalu menyapa anak-anaknya. “Saya biasakan masuk kamarnya, saya sapa satu-satu. Kalau masih sempat ngobrol saya ngobrol dulu 5-10 menit,” ujarnya.

Kemudian di rumahnya, Neny juga menyediakan ‘family room’ tempat dimana anggota keluarga berkumpul dan nonton bareng. Kadang malam saat pulang kerja bila masih ada waktu yang cukup atau keesokannya adalah akhir pekan, Neny nonton film bersama anak-anak.

Baca Juga :   Peringati Hari Ibu, Ketua DPR Sebut 4 Konsep Ini Perlu Diwarisi Perempuan Indonesia

“Apa kesukaan mereka saya coba nonton bareng. Mereka remaja-remaja bahkan bisa dibilang sudah menjadi wanita atau pria yang cukup dewasa,  tetapi kita bisa nonton bareng atau berkomunikasi. Buat saya, di situlah kesempatan bagi seorang ibu pekerja untuk memberikan values kepada anak-anaknnya. Saya membangun komunikasi itu dengan memberikan values kepada anak-anak saya di situ,” ujarnya.

Akhir pekan juga dicurahkan sepenuhnya untuk keluarga, selama tak ada tugas dari kantor pada Sabtu atau Minggu. Neny mengatakan salah satu hari di akhir pekan itu, entah Sabtu atau Minggu selalu mengadakan makan siang atau makan malam bersama anak-anaknya. Untuk mencari suasana baru, kadang-kadang Neny dan anak-anaknya ‘kongkow’ di luar rumah.

“Kebetulan saya punya anak yang sudah besar-besar semua, sudah remaja semua, sudah kuliah dan bekerja, sehingga tentunya mereka punya kesibukan masing-masing. Saya yang ikut. Mereka punya waktu kapan untuk dinner atau lunch bersama saya,” ujarnya.

Bagi Neny, menjadi seorang perempuan karir sekaligus menjadi ibu bukanlah halangan untuk berprestasi. Sebagai seorang ibu, tentu ia selalu menjaga hubungan yang berkualitas dengan anak-anaknya. Tetapi di dunia kerja pun Neny tetap menorehkan prestasi.

Setidaknya perjalanan karirnya menunjukkan catatan prestasi tersebut. Neny Asriany mengawali karirnya di dunia keuangan pada tahun 1994 saat ia bergabung dengan PT Bank Niaga Tbk atau sekarang bernama Bank CIMB Niaga Tbk. Tahun 2006, sarjana Agribisnis (1993) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini kemudian pindah ke PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sejumlah jabatan penting pernah dijabat Neny di bank plat merah ini yaitu Head of Business & Corporate Sales di Divisi SLN (Consumer & Retail Sales Distribution Division) BNI (2010-2014) dan Pemimpin Konsumer Banking Wilayah Jakarta Senayan BNI (2014-2016). Terakhir sebelum diangkat menjadi Direktur Bisnis di BNI Life, Neny adalah  Komisaris PT BNI Asset Management (2017-2019) dan sekaligus Pemimpin Divisi Manajemen Wealth BNI (2016-2019).

Baca Juga :   BNI Life Dapat Predikat The Best PR

Saat tahun ini mayoritas sektor bisnis termasuk asuransi terpukul oleh dampak pandemi Covid-19, BNI Life tetap menunjukkan kinerja keuangan yang relatif lebih baik dibandingkan kondisi industri asuransi jiwa secara umum. Tentu prestasi tersebut tidak terlepas dari kerja tim dan peran Neny di dalamnya sebagai direktur bisnis.

Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan pendapatan premi bruto  asuransi jiwa di Indonesia hingga Q3-2020 lalu turun 11,59% dari Rp136,57 triliun pada Q3-2019 menjadi Rp120,74 triliun. Neny mengakui BNI Life juga kena imbas pandemi, tetapi lebih kecil. Pendapatan premi bruto BNI Life pada perioide tersebut turun 4,83% dari Rp3,73 triliun menjadi Rp3,5 triliun.

Dari sisi klaim juga, BNI Life lebih baik dari pada industri. Secara industri, klaim asuransi pada tahun 2020 ini menurun karena banyak orang yang enggan berobat ke rumah sakit.  Secara industri total penurunan klaim sebesar 7,03%. Tetapi di BNI Life, Neny mengatakan penuruananya jauh lebih besar yaitu 41,28%.

Bagi Neny, menjadi seorang ibu yang bekerja memang memiliki masalah ganda yaitu masalah di rumah dan masalah di kantor. Tetapi, ia mengatakan sedapat mungkin untuk tidak mencampuradukkan keduanya.

“Jadi persoalan kantor tidak dibawa ke rumah, masalah di rumah tidak dibawa ke kantor,” ujarnya.

Untuk sampai ke tahap itu, ia mengakui memang membutuhkan waktu yang panjang. Di awal-awal, bagaimana pun sulit untuk memisahkannya. Kadang masalah dari rumah terbawah sampai ke kantor atau sebaliknya.

Baca Juga :   BNI Life Tambah Layanan Berbasis Digital untuk Permudah Nasabah

“Tetapi untuk supaya di kantor itu juga saya bisa berkinerja maksimal saya selalu menyiapkan diri bahwa pertama adalah harus tidur cukup. Syukur alhamdulilah saya itu orang yang  mudah tidur dengan nyenyak sehingga dari sisi itu saya tidak punya masalah. Yang kedua, tentunya saya juga mempersiapkan supaya tetap fresh. Berarti harus tetap ada olahraga, harus tetap ada namanya me time untuk diri sendiri,” ujarnya.

Untuk mencegah timbulnya masalah terkait pekerjaan di kantor, bagi Neny, pekerjaan harus diselesaikan dengan cepat dan tepat. Untuk itu, penting untuk mendelegasikan pekerjaran-pekerjaan agar bisa segera diselesiakan. Neny mengaku termasuk tipe orang ingin menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Sebagai pimpinan, dalam mendelegasikan pekerjaan itu, dia akan mencari orang yang tepat. Pendelegasian itu dilakukan dengan cepat tanpa ditunda-tunda.

“Kalau itu memang kita bisa lakukan dengan cepat dan tepat tentunya tidak membebani. Karena setiap hari, setiap jam pekerjaan itu bertambah, tugas itu bertambah. Kalau kita tidak lakukan manajemen waktu sperti itu tentunya itu akan terbebani kepada diri sendiri,” ujarnya.

Pekerjaan di kantor, menurutnya, harus dilakukan dalam semangat kerja tim. Karena itu, bagi Neny tak ada yang namanya superman atau superwoman. “Yang ada harus team work. Semua orang harus bekerja sama dan semua orang harus saling menunjang  kinerja dari pada tim tersebut,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics